INDOSatu.co – BOJONEGORO – Pemkab Bojonegoro melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat setempat, menggelar Puncak Peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XXI dan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-52 tahun 2024, di Lapangan Desa Sidorejo, Kecamatan Sukosewu, Jumat (20/9).
Acara bertema “Melalui Momentum Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat, Kita Kembangkan Daya Inisiatif, Kolaboratif dan Inovatif untuk Mewujudkan Jatim Bangkit Terus Melaju” itu, diharapkan dapat menjaga dan melestarikan budaya Gotong Royong ditengah masyarakat untuk menumbuhkan inovasi yang terus menyesuaikan perkembangan zaman.
Hadir dalam acara tersebut, Pj. Bupati Bojonegoro Adriyanto didampingi Pj. Ketua TP PKK Kabupaten Bojonegoro Dian Adiyanti, jajaran Forkopimda Bojonegoro, Plh. Sekda Bojonegoro beserta jajaran, Kepala OPD, Camat bersama Ketua TP PKK Kecamatan se-Kab. Bojonegoro, serta Kepala Desa dan Ketua TP PKK Desa se-Kecamatan Sukosewu.
Meski zaman sudah berubah, Gotong Royong masih menjadi budaya di Kabupaten Bojonegoro. Karena itu, tak heran jika beberapa desa di Bumi Angling Dharma ini tak bosa membuat inovasi untuk menjaga budaya gotong royong yang terus dijalankan dari generasi ke generasi.
Bahkan, salah satu desa di Kabupaten Bojonegoro tahun 2024 ini memperoleh apresiasi dan penghargaan dari Pemprov Jawa Timur atas upayanya dalam menjaga budaya gotong royong melalui inovasi yang disebut “Lumbung Kemakmuran, Rukun Kematian,” yaitu Desa Pajeng, Kecamatan Gondang.
Kepala Dinas PMD Pemkab Bojonegoro Machmudin menjelaskan bahwa, Desa Pajeng memiliki wilayah yang secara geografis sangat potensial. Desa pajeng juga memiliki bentuk yang simetris dibanding desa-desa lain di Kabupaten Bojonegoro.
“Tata letak perumahan warga berada pada lokasi yang saling berdekatan pada area yang sama, areal persawahan juga pada letak yang berbeda dibanding area perumahan desa lain. Potensi ini, dapat dimanfaatkan dengan menciptakan inovasi menghidupkan dan menjaga budaya gotong royong ditengah-tengah masyarakat,” ungkap Machmudin.
Dlam kesempatan tersebut, Pj. Ketua TP PKK Bojonegoro Dian Adiyanti mengapresiasi pelaksanaan acara puncak peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) tahun 2024. Dian berharap, mudah-mudahan upaya menciptakan budaya gotong royong menambah khasanah keindahan dan kemakmuran bagi masyarakat Bojonegoro.
Selain itu, dalam memperingati Hari Kesatuan Gerak TP PKK ke-52, Dian Adiyanti juga mengajak seluruh kader PKK se-Bojonegoro untuk terus menghidupkan dan menambah semangat serta energi baru melalui kegiatan BBGRM yang dilaksanakan sekarang ini.
Karena itu, Dian juga menekankan, sebagai bagian dari TP PKK, para kader memiliki peran penting menyukseskan program pemerintah, yang meliputi, bidang penghayatan dan pengamalan Pancasila, Gotong Royong, Sandang, Pangan, Perumahan, Pendidikan, Kesehatan Kehidupan Berkoperasi, Kelestarian Lingkungan Hidup, dan Perencanaan Sehat. Dian berharap, Tim Penggerak PKK Kabupaten Bojonegoro dapat terus mewujudkan keberhasilan visi Gerakan PKK tahun 2021-2024.
“Tahun 2024 menjadi tahun terakhir pelaksanaan rencana induk gerakan PKK tahun 2021-2024. Semoga kita semua dapat mewujudkan Visi Gerakan PKK tahun 2021-2024, yaitu terwujudnya keluarga sehat, cerdas, berdaya, beriman, dan bertaqwa menuju Indonesia Maju 2024.” terang Dian Adiyanti.
Sementara itu, Pj. Bupati Bojonegoro Adriyanto dalam sambutannya, juga mengaku mengapresiasi adat dan budaya Gotong Royong masyarakat Kabupaten Bojonegoro. Adriyanto meyakini bahwa, budaya gotong royong masyarakat Bojonegoro masih sangat kuat.
Karena itu, Adriyanto juga mengajak masyarakat untuk terus menghidupkan semangat gotong royong yang merupakan warisan nenek moyang bangsa Indonesia tersebut. ‘’Jadi, BBGRM menjadi momentum untuk terus menghidupkan budaya gotong royong,’’ kata Pj. Bupati Adriyanto.
Untuk menjaga budaya gotong royong, kata Adriyanto, perlu pengembangan di berbagai sektor, salah satunya adalah dibidang sosial, dengan memberikan perhatian khusus untuk lansia atau anak yatim di lingkungan sekitar. Adriyanto memiliki gambaran, masyarakat perlu membudayakan saling peduli dengan memberikan bantuan, berupa makanan kepada yang membutuhkan, yang bisa dilakukan secara gotong royong dan suka rela.
”Sehingga akan meningkatkan rasa kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan dan sesame,” pungkas Adriyanto. (*)