Pilpres Makin Dekat, Muhammadiyah Keluarkan Kriteria Pilih Pemimpin Hasil Munas Tarjih

  • Bagikan
JANGAN BINGUNG: Ketua PP Muhammadiyah Agung Danarto mengatakan, PP Muhammadiyah mengeluarkan tujuh kriteria memilih pemimpin dan berharap dipedomani warga pesyarikatan menghadapi Pilpres 2024 pada 14 Februari mendatang.

INDOSatu.co – YOGYAKARTA – Pemilu makin dekat. Agar tidak membingungkan warga persyarikatan, PP Muhammadiyah akhirnya mengeluarkan kriteria untuk memilih pemimpin dalam Pileg dan Pilpres 2024 pada 14 Februari mendatang. Warga diimbau Persyarikatan Muhammadiyah diimbau agar merujuk pada kriteria pemimpin yang diputuskan oleh organisasi.

Terkait itu, menurut Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Agung Danarto, terdapat tujuh kriteria pemimpin yang perlu dipilih warga persyarikatan. Agung menyampaikan tujuh kriteria itu dalam Pengajian Umum PP menyebutkan sesuai Munas Tarjih 2023.

Baca juga :   Siaga Bencana Cuaca Ekstrem, Menko PMK: Diperlukan Laporan yang Cepat dan Tepat

Kriteria pemimpin yang pertama adalah yang memiliki integritas atau dalam bahasa agama disebut dengan idiq. Agung menjelaskan, integritas adalah orang yang satu kata antara lisan dan perbuatan, konsisten tidak mencla-mencle.

Kedua, pemimpin harus memiliki kapabilitas atau kemampuan untuk memimpin Indonesia atau amanah dalam bahasa agama. Pemimpin tidak boleh hanya memiliki kemauan, tanpa dibarengi dengan kemampuan.

Ketiga, ungkap Agung, pemimpin yang populous atau pemimpin yang memiliki jiwa kerakyatan dan mengutamakan kepentingan rakyat. Seorang pemimpin harus mengedepankan kesejahteraan, kemakmuran, dan kemajuan rakyat. Ini disebut juga sebagai tablig.

Baca juga :   Diklaim Jokowi Petinggi Demokrat Sering Bertemu Malam Hari, Syarief: Itu Pernyataan Keliru

Keempat, pemimpin itu harus visioner. Kriteria ini mengharuskan pemimpin memiliki visi yang strategis untuk membawa kemajuan bangsa. Kecerdasan ini yang dalam diri nabi disebut sebagai fatanah.

“Kelima berjiwa negarawan, dia harus menomorsatukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi, di atas kepentingan golongan, di atas kepentingan suku, agama, dan sebagainya,” sambung Agung.

Keenam, kata Agung, pemimpin harus mampu menjalin hubungan internasional. Sebab di era sekarang, dunia sudah menjadi kampung global, sehingga interaksi antar bangsa-negara menjadi keharusan. Indonesia tidak boleh terpencil dari dunia.

Baca juga :   Segera Deklarasikan Anies sebagai Capres, Riefky: Yang Terpenting Deklarasi 20 Persen

Kriteria pemimpin terakhir atau ketujuh, menurut Muhammadiyah adalah berjiwa reformis. Pemimpin dalam pandangan Muhammadiyah itu memiliki jiwa yang senantiasa untuk melakukan pembaruan-pembaruan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Inilah tujuh acuan yang sudah diputuskan oleh Munas Tarjih yang menjadi kriteria, menjadi ciri-ciri bagaimana warga Muhammadiyah memilih calon pemimpin, dan inilah guide-nya,” pungkas Agung. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *