Pilkada Jakarta 2024, PDIP yang Berharap Menang

  • Bagikan
BATAL DIUMUMKAN: Pasangan Anies Baswedan dan Rano Karno direspon positif oleh warga DK Jakarta.

DALAM Pilkada Daerah Khusus Jakarta 2024 ini, PDIP dipastikan ingin menang. Berharap kemenangan itu hal lumrah. Maka pertanyaan untuk itu perlu diajukan. Siapkah PDIP berkontestasi dengan menghadirkan pasangan calon kepala daerah (cagub dan cawagub) yang punya tingkat keterpilihan tinggi.

Menjadi keharusan jika pasangan yang diusung itu marketable, terutama calon gubernurnya. Dipastikan punya elektabilitas tinggi lewat rilis berbagai lembaga survei. Menandakan yang bersangkutan punya kans tinggi untuk dipilih. Itu lah parameter utama yang mesti dipenuhi.

Pilihan PDIP sebelumnya sudah tepat dalam mengusung Anies Baswedan yang dipasangkan dengan Rano Karno. Anies punya elektabilitas keterpilihan paling tinggi dibanding calon lain yang berlaga. Elektabilitas Anies seperti tak mungkin terkejar oleh kandidat lain. Disamping itu kemunculan Anies bisa mengangkat pamor PDIP sebagai partai penjaga konstitusi dan demokrasi.

Baca juga :   Sejarah Hari Lahir Pancasila

Diharapkan pula, Anies dan PDIP mampu memecah kebuntuan dalam memunculkan pemimpin strategis di Jakarta melawan kandidat yang diusung istana lewat koalisi obesitas yang tak sehat.

Pilihan PDIP atas Anies Baswedan dan Rano Karno itu disambut kalangan luas dengan suka cita. Semua lalu berharap, PDIP bisa mengembalikan suasana harmoni dalam demokrasi dan menjaga konstitusi hukum selayaknya.

Namun, pada Senin (26 Agustus) saat PDIP mengumumkan calon kepala daerah tanpa nama Anies dan pasangannya disebut, semua bertanya-tanya gerangan apa yang terjadi diinternal PDIP. Atau adakah kekuatan eksternal yang coba menghalangi dan menghentikan langkah strategis memilih Anies dan pasangannya/ Para elit PDIP tak ada yang bisa memberi jawaban. Sebenarnya apa yang terjadi di PDIP? Tapi publik luas menangkap bahwa ada intervensi kuat yang membuat PDIP lunglai.

Baca juga :   Abdul Kahar Muzakkir, Diantara Gagasan Pendidikan, Diplomasi, dan Perumus Pancasila

Saat itu Anies dan Rano Karno sudah hadir di kantor PDIP bersiap mendapat mandat partai. Lalu suara-suara muncul, bahwa PDIP akan mencalonkan kadernya sendiri Pramono Anung dan Rano Karno. Suara-suara yang tak sesuai dengan harapan rakyat, itu seperti PDIP mendegradasi diri sendiri. Tidak lagi berharap kemenangan dalam Pilkada DK Jakarta.

Baca juga :   Yang Menghina Itu Siapa? Rocky Gerung atau Presiden Jokowi?

Parameter menghadirkan kandidat yang punya elektabilitas tinggi tidak menjadi pilihan untuk kemenangan. Tentu sikap PDIP itu menimbulkan kesumpekan tersendiri bagi warga Jakarta khususnya.

Sebenarnya masih ada waktu bagi PDIP untuk menimbang ulang guna menghadirkan kandidat yang punya kans kemenangan tinggi, dan itu Anies Baswedan. PDIP tak perlu bimbang jika mesti muncul tekanan-tekanan yang dimunculkan. Rakyat tak akan tinggal diam, dan akan berpihak pada kebenaran. (*)

Ady Amar;
Penulis adalah kolumnis, tinggal di Surabaya, Jawa Timur.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *