Perlu Konsistensi Pelestarian Bahasa Daerah, Lestari: Demi Ketahanan Budaya Bangsa

  • Bagikan
JANGAN SAMPAI LEPAS: Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat target pendapatan sektor pariwisata nasional sebesar Rp 111,7 triliun harus terealisasi pada tahun ini.

INDOSatu.co – JAKARTA – Keragaman bahasa daerah sebagai bagian dari budaya yang harus terus ditingkatkan melalui berbagai upaya pelestarian demi mewujudkan ketahanan budaya bangsa.

“Upaya pelestarian bahasa daerah sebagai bagian dari identitas bangsa Indonesia harus menjadi kepedulian kita bersama,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulis, Kamis (27/4).

Situs web Ethnologue, Languages of the World, salah satu situs yang banyak dikutip oleh linguis, mencatat bahwa, bahasa yang digunakan di dunia berjumlah 7.168 dan lebih dari 40 persen bahasa dunia, itu kini dalam keadaan terancam (endangered). Pengguna suatu bahasa kerap tinggal kurang dari 1.000 penutur.

Baca juga :   Gelar Sarasehan Gajah Mada, Literasi Budaya Perkuat Jati Diri Masyarakat Lamongan

Situs web resmi Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa mencatat jumlah bahasa daerah di Indonesia yang telah diidentifikasi dan divalidasi sebanyak 718 bahasa. Keterancaman keberadaan bahasa merupakan masalah tersendiri dalam perkembangan dunia, tidak terkecuali Indonesia.

Berdasarkan pendapat sejumlah pakar bahasa di dunia, ujar Lestari, ancaman terhadap penggunaan bahasa seringkali datang dari faktor-faktor nonlinguistik seperti faktor ekonomi, politik dan sosial, sikap para penuturnya serta tidak ada dukungan kelembagaan dalam penggunaan bahasa tersebut.

Baca juga :   Terima Penghargaan, Wakil Ketua MPR: Persembahan untuk Partai Demokrat dan Rakyat

Padahal, menurut Rerie, sapaan akrab Lestari Moerdijat, selain sebagai alat komunikasi, bahasa daerah juga berfungsi sebagai pendukung bahasa nasional, yakni bahasa Indonesia.

Berdasarkan fungsi itu, Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu berpendapat, keberadaan bahasa daerah harus terus dibina dan dikembangkan dalam rangka memperkukuh ketahanan budaya bangsa.

Baca juga :   Gelar Thengul Internasional, Ratusan Delegasi Empat Negara Siap Datang ke Bojonegoro

Menurut Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, partisipasi semua pihak baik dari sisi kelembagaan dan kelompok masyarakat untuk melestarikan bahasa daerah melalui berbagai upaya, harus konsisten dilakukan.

Pentingnya peran bahasa daerah dalam mewujudkan ketahanan budaya sebagai bagian dari proses pembangunan bangsa, tegas Rerie, harus menjadi kepedulian setiap anak bangsa. (adi/red)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *