INDOSatu.co – LAMONGAN – Momentum peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) harus menjadi refleksi untuk memberikan apresiasi terhadap perjuangan Boedi Oetomo dalam memajukan bangsa sejak tahun 1908 yang lalu. Tugas seluruh anak bangsa saat ini ialah melanjutkan perjuangannya, yakni bangkit untuk Indonesia emas. Salah satunya dapat dilakukan dengan menerapkan kemajuan teknologi digital
Pernyataan tersebut disampaikan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menjadi inspektur upacara dalam memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke 116, di halaman Pemkab Lamongan, Senin (20/5).
Bupati Yuhronur menuturkan bahwa, peringatan Harkitnas dapat diwujudkan, salah satunya dengan belajar menerapkan kemajuan teknologi digital. Bahkan, ragam tantangan saat ini dapat disolusikan melalui kemajuan teknologi.
Mengingat sejarah Harkitnas sendiri merupakan dedikasi organisasi Boedi Oetomo sejak tahun 1908 yang lalu dalam membangkitkan semangat nasionalisme untuk kemajuan nusa dan bangsa. Karena itu, sebagai generasi saat ini, harus mau dan berani melanjutkan perjuangan tersebut dengan cara dan kondisi saat ini.
Terlebih, kata Pak Yes, sapaan akrab Yuhronur, sebagai akselerator pembangunan, tidak boleh tertinggal dalam penerapan kemajuan teknologi digital. Selain untuk menjadikan tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel, penerapan kemajuan teknologi digital dalam pelayanan publik juga dapat memberikan kualitas keefektifan pelayanan kepada masyarakat.
“Di zaman ini, siapa yang menguasai teknologi, dia yang akan menguasai peradaban. Terlebih Pemerintah Kabupaten Lamongan sebagai akselerator pembangunan tidak boleh tertinggal,” kata Pak Yes dalam kegiatan yang mengangkat tema “Bangkit untuk Indonesia Emas”.
Tidak hanya cepatnya transformasi digital, potensi sumber daya alam (SDA) dan bonus demografi pun dapat dijadikan modal dasar menuju Indonesia emas 2045. Sebanyak 60 persen penduduk Indonesia merupakan usia produktif yang siap mengembangkan inovasi-inovasi baru bagi kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi. Begitu pula dengan 64 persen penduduk dari 1.381.414 penduduk di Lamongan merupakan usia produktif.
“Saat ini Lamongan terus bertransformasi untuk memastikan ekonominya terus tumbuh, pembangunannya semakin merata, dan harmonis masyarakatnya. Terima kasih kepada seluruhnya yang telah berkolaborasi bersama Pemkab Lamongan dalam menghadapi krisis global hingga menjawab isu sosial,” pungkas Pak Yes. (*)