Penghapusan Jurusan di SMA, Pakar UMY Sebut Tak Berpengaruh untuk Perguruan Tinggi

  • Bagikan
HILANGKAN STIGMA BURUK: Pakar Pendidikan UMY Endro Dwi Hatmanto, M.A., Ph.D., menyikapi penghapusan jurusan di SMA, baik jurusan IPA, IPS, dan Bahasa. Penghapusan jurusan tidak berpengaruh bagi perguruan tinggi.

INDOSatu.co – YOGYAKARTA – Pro dan kontra terkait keputusan Mendikbud dan Ristek, Nadiem Makarim, yang akan menghapus jurusan Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial dan Bahasa pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) ditanggapi beragam oleh dunia kampus, salah satunya Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

Pakar Pendidikan UMY Endro Dwi Hatmanto, M.A., Ph.D., mengatakan, penghapusan jurusan SMA tidak berpengaruh untuk perguruan tinggi. Peserta didik akan dapat melihat potensi mereka baik ilmu sains atau sosial.

”Perguruan tinggi memang memiliki jurusan-jurusan sesuai bidang. Jadi, nanti anak-anak yang akan memilih perguruan tinggi, tentu sudah melihat potensi mereka. Akan masuk ke potensi jurusan yang berbasis sains atau sosial, mereka yang lebih tahu,” tutur Endro saat ditemui pada Selasa (23/7).

Bahkan, kata Endro, terdapat keuntungan jika penjurusan di SMA dihapuskan. Dengan demikian, akan mengurangi pandangan buruk bahwa jurusan IPA berisi siswa-siswi yang lebih pintar dari jurusan IPS, sehingga tidak ada lagi siswa yang merasa lebih unggul. Penghapusan tersebut juga akan memancing siswa/i agar tetap berkeinginan mengambil jurusan sesuai minat.

Baca juga :   Wisuda Doktor Hukum UNPAD, Bamsoet: Perlu Penguatan MPR RI Antisipasi Kedaruratan Politik atau Konstitusi

“Keuntungan dari penghapusan ini, mungkin juga bisa mengurangi stigma negatif jurusan. Seperti zaman dahulu ada semacam stigma atau stereotipe bahwa siswa yang mengambil jurusan IPA itu lebih pintar daripada anak-anak yang mengambil jurusan IPS. Jadi seolah-olah jurusan IPA itu lebih prestisius dari pada jurusan IPS,” ujar Dosen Fakultas Pendidikan Bahasa (FPB) UMY ini.

Keuntungan lainnya, menurut Endro, dengan tidak adanya penjurusan seperti itu, akan memantik motivasi peserta didik untuk lebih giat lagi dalam memperdalam ilmunya.

Baca juga :   Menko PMK: Santri Harus Kuasai Ilmu Pengetahuan dengan Kunci 5C

“Katakanlah misalnya anak-anak seharusnya mengambil jurusan IPS dengan stereotipe tadi tidak termotivasi untuk belajar. Dengan adanya pemerataan dan persamaan antara siswa-siswa ini akan menjadikan mereka lebih termotivasi untuk belajar,” jelas Endro.

Keuntungan lain, kata Endro, akan memberikan persiapan yang cukup untuk siswa/i menuju perguruan tinggi, karena persiapan ini lebih merata, sehingga peserta didik dapat memilih jurusan yang sesuai di perguruan tinggi yang diinginkan.

“Akan memberikan persiapan yang lebih baik untuk pendidikan tinggi. Artinya dengan kesempatan yang lebih baik, baik anak-anak yang nantinya akan memilih jurusan IPA maupun IPS di perguruan tinggi sama-sama dipersiapkan lebih baik dan merata serta memiliki kesempatan yang sama untuk nantinya dapat memilih jurusan yang terkait dengan ilmu-ilmu berbasis sains atau sosial,” kata Endro.

Dengan penghapusan jurusan di jenjang SMA ini, tentu menjadi tantangan dan perubahan bagi tenaga pengajar seperti guru dalam menyusun kurikulum baru yang memerlukan penyesuaian, meski perubahan kebijakan ini memerlukan waktu, sumber daya, dan pelatihan bagi guru untuk beradaptasi dengan metode pengajaran baru.

Baca juga :   DKI Berencana Buka Sekolah Setiap Hari di Pekan Ketiga

”Saya kira akan ada perubahan-perubahan yang memerlukan waktu dan adjustment atau adaptasi,” ungkap Endro.

Hal tersebut juga berdampak bagi peserta didik siswa/i yang akan mengalami pengurangan fokus terhadap jurusan. Kata Endro hal ini akan mengurangi beberapa pengetahuan bagi siswa/i di beberapa bidang.

“Ada potensi pengurangan fokus tanpa spesialisasi jurusan IPA dan IPS. Siswa mungkin kurang mendapatkan pengetahuan secara mendalam di bidang tertentu yang mereka minati. Selain itu juga, bisa memengaruhi kesiapan mereka untuk pendidikan lanjut di bidang tersebut,” tandasnya. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *