INDOSatu.co – JAKARTA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta hingga saat ini masih terus menunggu usulan nama untuk salah satu ruas jalan di DKI Jakarta dari pemerintahan Turki. Sebab, hingga kini, usulan nama dari negara Turki itu belum diterima Pemprov DKI.
Sebelumnya, memang terjadi polemik terkait penamaan salah satu ruas jalan di wilayah Ibu Kota, yakni diberi nama Jalan Mustafa Kemal Ataturk. Lantaran nama Attaturk itu, berbagai kalangan protes. Termasuk MUI. Attaturk dinilai sebagai tokoh yang memberangus Islam dan para ulama di Turki ketika menjadi pemimpin di negara tersebut. Karena itu, tak sepatutnya nama Attaturk dipakai nama jalan di DKI Jakarta, yang masyarakatnya dikenal sangat religius.
“Pihak Turki yang akan menentukan namanya. Namun demikian, masih terbuka ruang untuk kita diskusikan,” kata Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin (1/11).
Riza mengungkapkan bahwa, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ankara akan memberi masukan agar pemerintah Turki memberi alternatif nama lain, selain nama Mustafa Kemal Ataturk. “Informasi yang kami dapat dari Dubes, pihak KBRI akan mengusulkan nama-nama kota,” ucapnya.
Pemerintah Turki sendiri sebelumnya sudah mengakomodasi nama Ahmed Sukarno sebagai nama jalan di dekat KBRI di Ankara. Namun, muncul pro dan kontra terkait imbal balik pemberian nama jalan di Menteng, Jakarta Pusat. Hal itu lantaran sebagian kalangan menolak nama Jalan Mustafa Kemal Ataturk.
Meski begitu, kata Riza, belum diketahui lokasi persis dan waktu rencana nama jalan yang akan diusulkan pemerintah Turki kepada KBRI di Ankara. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan rencananya berkunjung ke Indonesia pada awal 2022 untuk mempererat kerja sama dengan Indonesia. Hal itu dikonfirmasi Presiden Jokowi setelah bertemu Erdogan di Roma, Italia belum lama ini. (adi/red)