Pemukulan Wasit di Laga PON, Erick Thohir Siap Usut Tuntas dan Beri Sanksi Terberat!

  • Bagikan
LUAPKAN AMARAH: Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mengaku akan mengusut tuntas kasus pemukulan wasit di laga PON antara Aceh dan Sulawesi Tengah yang dibarengi dengan aksi pemukulan pemain Sulteng terhadap wasit hingga terkapar di lapangan.

INDOSatu.co – JAKARTA – Aksi tak terpuji yang dilakukan pemain sepakbola Sulawesi Tengah dengan meninju wasit Eko Agus Sugih Harto berbuntut panjang. Selain mengecam, PSSI kabarnya juga siap menjatuhkan sanksi terhadap para pemain sepakbola Sulteng di laga PON tersebut.

Ketua Umum PSSI Erick Thohir pantas berang menyikapi aksi main hakim sendiri di tengah lapangan hijau tersebut. Apalagi aksi tinju ramai-ramai itu dilakukan dalam pertandingan di PON yang tentu disaksikan masyarakat secara luas.

Peristiwa itu dari kepemimpinan wasit Eko Agus Sugih Harto yang dinilai kontroversial. Akhirnya, aksi wasit direspons pemain Sulawesi Tengah dengan aksi tak terpuji hingga terkapar dan dilarikan dengan ambulans.

Baca juga :   Menang 3-0 atas Leeds, Obati Duka Cedera Elliott

PSSI menegaskan, sanksi terberat mengancam pemain dan wasit yang terlibat dalam peristiwa tersebut. “Memalukan. Sangat memalukan. PSSI akan mengusut tuntas peristiwa ini dan akan menjatuhkan sanksi terberat!” tegas Erick dalam keterangan tertulisnya, Ahad (15/9).

Erick mengatakan, pihaknya akan melakukan investigasi mendalam dimulai dari kepemimpinan wasit yang dinilai penuh kejanggalan. Di samping itu reaksi yang sangat tidak sportif pemain juga dipastikan berbuah sanksi terberat.

Baca juga :   Berusaha di-Downgrate di Negeri Sendiri, Stadion JIS Justru Dielu-elukan di Luar Negeri

“Pastinya akan dilakukan investigasi mendalam. Indikasi pertandingan yang tidak fair menjadi materi serius yang ditelaah. Pun halnya reaksi pemain yang dipastikan berbuah sanksi yang sangat berat,” kata Erick.

Sanksi larangan seumur hidup pun mengancam wasit dan pihak-pihak lain jika terbukti mengatur hasil laga. Namun Erick menegaskan pula bahwa tak ada justifikasi bagi pemain untuk melakukan aksi pemukulan.

“Ini adalah tindakan kriminal yang punya konsekuensi hukum. Skandal soal keputusan wasit jadi hal lain yang juga punya konsekuensi hukum jika memang ternyata terindikasi diatur oleh oknum tertentu,” kata Erick.

Baca juga :   Uji Coba Lawan Libya, Timnas Digunduli 4-0, STY: Hanya untuk Pantau Fisik Pemain

PSSI menilai peristiwa ini mencoreng kehormatan sepak bola Indonesia yang mulai menunjukkan titik cerah. Demi marwah dan tidak untuk mencegah peristiwa serupa tak terulang, Erick menjamin hukuman yang diberikan menjadi salah satu hukuman paling berat.

“Tidak ada toleransi bagi pihak yang telah dengan sengaja melanggar komitmen fair play. Sanksi bukan sekadar hukuman melainkan statement dari sepak bola Indonesia yang tidak mentolerir sedikitpun praktik di luar fair play,” pungkas Erick. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *