INDOSatu.co – SURABAYA – Pemkab Bojonegoro, Jawa Timur, melalui Inspektorat berpartisipasi dalam peringatan Hari Anti Korupsi se-Dunia (Hakordia) yang digelar di Gedung Negara Grahadi dan Gedung Merah Putih, Alun-Alun Surabaya. Acara berlangsung dua hari, yakni Kamis sampai Jumat, (1-2/12).
Dalam momen Hakordia tahun 2022 ini, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur menjadi salah satu tuan rumah peringatan Hakordia yang diselenggarakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tema Hakordia 2022 adalah “Indonesia Pulih Bersatu Berantas Korupsi”. Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah juga turut menghadiri rangkaian pembukaan Hakordia di Gedung Grahadi bersama Ketua KPK dan para gubernur seluruh Indonesia.
“Surabaya dipilih karena menjadi salah satu kota yang strategis untuk menjadi mercusuar anti korupsi di Jawa Timur bersama Medan dan Bandung,” kata Irban Pengawas Reformasi Birokrasi dan Pencegahan Tipikor Inspektorat Bojonegoro, Rahmat Junaidi kepada wartawan, Kamis (1/12).
Rahmat menjelaskan, dalam peringatan Hakordia pada 1-2 Desember 2022, ada beberapa tema acara yang digelar. Antara lain, Seminar Anti Korupsi bertajuk Perbaikan Tata Kelola terhadap Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB), Seminar Peran APIP dalam LHKPN, Pameran Produk Sistem Anti Korupsi dari masing-masing daerah di Jatim, hingga Sosialisasi Penguatan Anti Korupsi.
“Kami Inspektorat mewakili Pemkab Bojonegoro juga ikut berperan serta aktif dalam pameran tersebut dengan berkolaborasi bersama RSUD Dr R Sosodoro Djatikoesoemo sebagai penyandang Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK). Juga menampilkan tarian tradisional Bojonegoro di panggung utama oleh Tim Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bojonegoro,” ujarnya.
Pada kegiatan tersebut, KPK juga mengundang enam perwakilan gubernur. Di antaranya Gubernur Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Yogyakarta, Jawa Tengah, dan gubernur Jawa Timur. Selain itu, KPK juga mengundang jajaran TNI/Polri hingga Kejaksaan serta mitra kerja lainnya.
Booth Inspektorat Bojonegoro, lanjut dia, menampilkan beberapa aplikasi pengawasan yang dikembangkan Bojonegoro, seperti pemantau dan pencegahan gratifikasi, yaitu Aplikasi Si Pinter (mitigasi resiko/fraud), Si-ESI (survey setiap 3 bulan di OPD) dan Si-EZI (pendukung pembangunan zona integritas).
“Juga menampilkan game penambah wawasan anti korupsi Integrity Goals yang sangat diminati oleh siswa pengunjung pameran. Sedangkan pihak RSUD menampilkan layanan pemeriksaan kesehatan,” imbuh Rahmad.
Sedangkan Inspektur Bojonegoro, Teguh Prihandono, lanjut dia, turut mengunjungi booth dan menilai kegiatan ini sukses karena banyaknya pengunjung yang memanfaatkan untuk berswa foto di booth dari Kabupaten Bojonegoro. Kegiatan ini juga sebagai bentuk sosialisasi pencegahan anti korupsi. (*)