INDOSatu.co – JAKARTA – Ekonom Senior Universitas Paramadina Wijayanto Samirin menilai, pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur sebagai proyek bagus tapi tidak urgen.
“Kalau IKN ini ditunda 5 tahun 10 tahun, rakyat Indonesia tidak kelaparan. Tapi banyak program kalau ditunda itu rakyat kelaparan dan banyak PHK,” kata Wijayanto.
Karena itu, kata dia, dalam konteks tersebut, IKN sebaiknya ditunda, jangan dibatalkan. Ditunda menunggu kondisi fiskal memadai. Kalau dibatalkan akan jadi ‘Hambalang kedua’ dengan korban yang akan luar biasa.
Wijayanto menambahkan, kalau IKN ditunda, maka Otorita IKN tetap hidup dan ditugaskan untuk memastikan merawat IKN tetap bagus, memperbaiki rencana, dan menjalin jaringan dengan potential investor.
Seperti diketahui, Presiden Prabowo Subianto memastikan pembangunan IKN akan terus dilanjutkan. Bahkan, pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 48,8 triliun untuk periode 2025–2029, yang akan digunakan secara bertahap sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Setelah menyelesaikan pembangunan Istana Negara dan Istana Garuda, fokus IKN beralih ke pembangunan kawasan serta fasilitas legislatif dan yudikatif. (*)