INDOSatu.co – JAKARTA – Jika fokus, pasangan capres dan cawapres nomor 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) tidak menutup kemungkinan bisa menang satu putaran sehingga tidak ada putaran kedua.
Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan ke-12 RI, M. Jusuf Kalla (JK) kepada media di kediamannya Jalan Brawijaya Raya nomor 6, Jakarta Selatan, Rabu (10/1).
“Kuncinya hanya fokus, Insya Allah pasangan AMIN (Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar) akan menang satu putaran sehingga tidak ada dua putaran,” katanya.
Terkait kemungkinan akan ada dua putaran, JK tidak memberikan pendapatnya secara mendetail.
“Kita lihat saja nanti kalau pun hal itu terjadi dua putaran, capres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar harus menang. Insya Allah, mau satu atau dua putaran, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menang pada Pilpres 2024,” paparnya penuh keyakinan.
Kata JK, meski tidak ada kepastian, tapi bisa saja ada kemungkinan terjadi dua putaran. “Kan sekiranya. Ya kan? Sekiranya berarti tidak pasti, tapi ada kemungkinan hal itu terjadi. Sekiranya,” kata pengusaha asal Bugis itu.
Di sisi lain, mengenai momen salaman Ketua DPP PDI-Perjuangan Puan Maharani dengan capres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, usai mengikuti debat ketiga yang diselenggarakan KPU di Istora Senayan, Jakarta, Ahad (7/1) JK menaggapinya dengan santai. “Komunikasi itu biasanya dari partai ke partai.”
Sebelumnya diberitakan adanya kesamaan beberapa pandangan antara Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo telah memicu prediksi kemungkinan dipertemukan Anies-Ganjar jika Pilpres 2024 masuk dua putaran.
Menurut Puan, kemungkinan koalisi Anies-Ganjar itu bisa terjadi. “Insya Allah, kita lihat bagaimana ke depannya. Yang penting, semuanya (Pilpres 2024) berjalan baik, dan lancar, jujur, dan adil.
”Sementara, Anies Baswedan mengaku belum memikirkan ke arah tersebut, karena masih fokus untuk memperbesar dukungan pasangan Anies-Muhaimin atau AMIN saat ini. Anies mengaku punya hubungan yang baik dengan Ketua DPR RI yang juga putri Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri itu (*)
