INDOSatu.co – TUBAN – Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP2P) Pemkab Tuban menggelar Panen Raya Padi di Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, Selasa (3/9). Hadir dalam kesempatan tersebut, Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzki, bersama Ketua DPRD Tuban Sementara Gaguk Sudarmo, Sekda Kabupaten Tuban Budi Wiyana, serta pimpinan instansi vertikal, OPD dan BUMN/BUMD Kabupaten Tuban.
Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky mengungkapkan, panen raya menjadi wujud syukur kepada Allah SWT atas nikmat berupa potensi alam. Menyadari hal tersebut, kata dia, perlu adanya kesadaran untuk merawat alam sebaik mungkin. Harapannya, agar hasil panen ini terus meningkat di tahun berikutnya.
Mas Lindra, sapaan akrabnya, menekankan bahwa, panen raya ini menjadi momentum untuk menguatkan langkah dalam meningkatkan kesejahteraan dan nilai tambah petani. Keberhasilan peningkatan sektor pertanian akan mampu mendongkrak perekonomian Kabupaten Tuban. Mengingat sektor pertanian masih mendominasi struktur perekonomian warga.
“Sebanyak 80 persen lahan di kabupaten Tuban digunakan untuk lahan pertanian,” jelasnya.
Karena itu, Mas Lindra menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung keberhasilan pembangunan di Kabupaten Tuban. Salah satunya peran petani dan stakeholder dalam mewujudkan ketahanan pangan dan lumbung pangan nasional.
Keberhasilan kabupaten Tuban menjadi lumbung pangan nasional menjadi pilot project pengembangan sektor pertanian nasional. Capaian tersebut menjadi motivasi bagi petani agar memaksimalkan potensi pertanian. Mulai dari pemanfaatan teknologi pertanian terbaru, pemanfaatan pupuk organik, hingga skema hulu hilir pertanian.
Untuk itu, Mas Lindra mendorong masyarakat mengembangkan inovasi sesuai bidang masing-masing. Karya yang dikembangkan menjadi solusi alternatif. “Tidak menutup kemungkinan mampu memberikan hasil yang lebih besar,” sambungnya.
Lebih lanjut, kata dia, Pemkab Tuban selalu berkoordinasi dengan Pemprov Jatim dan pemerintah pusat untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Komitmen tersebut diwujudkan dengan cara menjaga stabilitas harga, penyediaan bantuan dan alat pertanian, dan sinkronisasi program pertanian.
Sementara itu, Kepala DKP2P Kabupaten Tuban, Eko Julianto dalam laporannya menyebutkan, panen padi pada tahun 2023 terbilang melimpah. Berdasarkan data yang dirilis BPS Kabupaten Tuban, pada tahun 2023 produksi padi di kabupaten Tuban mencapai 501.741 ton gabah kering giling (GKG).
Capaian tersebut tidak lantas membuatnya berpuas diri. Pemkab Tuban melalui DKP2P kabupaten Tuban terus meningkatkan produksi sektor pertanian. Upaya tersebut sebagai apresiasi ikhtiar para petani dalam menjaga ketahanan pangan.
Eko Julianto menyebut, Pemkab Tuban mengalokasikan dana APBD untuk sektor pertanian cukup besar, hingga Rp 70 miliar. Alokasi anggaran tersebut dimanfaatkan untuk menjalankan berbagai program kerja dalam kurun waktu 3 tahun terakhir.
Diantaranya, kata Eko, pembangunan Jalan Usaha Tani sepanjang 109,130 kilometer (36,4 kilometer per tahun), Jaringan Irigasi Tersier sepanjang 7,25 kilometer, sumur bor 45 unit, unit pengolahan pupuk organik 31 unit, dan irigasi perpompaan sebanyak 67 unit. Selain itu, juga disalurkan berbagai alat mesin pertanian seperti pompa air, traktor, Combine Harvester, Power Thresher Multiguna, Cultivator, dan Mesin Rice Milling Unit.
Mantan Kabag Kesra Setda Tuban ini mengatakan, Panen Raya Padi kali ini setidaknya diikuti 2.000 peserta. Mereka merupakan petani/kelompok tani/gabungan kelompok tani, tokoh masyarakat yang berasal dari kecamatan Rengel, Montong, Soko, Grabagan, Plumpang, Widang dan Semanding serta undangan lain.
Pada kesempatan tersebut, juga diserahkan santunan kematian dari BPJS Ketenagakerjaan Kabupaten Tuban kepada ahli waris. Juga diberikan paket makanan bergizi untuk calon pengantin, ibu hamil, dan keluarga rentan stunting. (*)