Orbitkan Mahasiswa untuk Lintas Negara, UMY Kirim 38 Mahasiswa ke Tujuh Negara

  • Bagikan
KAMPUS UNGGUL: Puluhan dan pembimbing sedang dengan emlakukan sesi pengambilan gambar sebelum mereka diberangkatkan ke negara tujuan untuk berdiaspora dengan dunia internasional.

INDOSatu.co – YOGYAKARTA – Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) tidak setengah-setengah dalam mengorbitkan mahasiswanya dalam berinteraksi dalam lingkup antar negara. Sebab, model seperti itu  diyakini memiliki dampak yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap kesadaran masayarakat internasional atas Indonesia.

Melalui kegiatan seperti pertukaran mahasiswa, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mendorong para mahasiswanya untuk berperan aktif dalam meningkatkan rekognisi Indonesia di mata dunia dengan turut berpartisipasi di forum internasional. Mahasiswa UMY pun secara rutin mengikuti program pertukaran mahasiswa, dan tidak tanggung-tanggung, UMY tahun ini mengirim 38 mahasiswa untuk berdiaspora di tujuh (7) negara.

Ini merupakan program yang selalu diadakan setiap tahunnya oleh UMY, melalui Lembaga Kerjasama Internasional (LKI). Idham Badruzaman, Ph.D. selaku Kepala Kantor Hubungan Internasional LKI UMY mengatakan bahwa, mahasiswa dapat membangun hubungan personal yang baik dengan teman, kolega maupun civitas academika di negara tujuan mereka, melalui program pertukaran mahasiswa. Mahasiswa pun dapat menjadi sumber informasi bagi masyarakat internasional untuk lebih mengetahui terkait Indonesia.

Baca juga :   Lantik dan Sumpah 11 Dokter Baru, Prof. Nano: Jaga Akhlak, Hindari Gratifikasi

“Mau tidak mau harus diakui, bahwa nama Indonesia di beberapa negara itu belum terlalu dikenal. Sehingga keberadaan mahasiswa asal Indonesia di berbagai penjuru dunia dapat secara tidak langsung memperkenalkan Indonesia. Tentu melalui berbagai prestasi ataupun keaktifan mereka di forum dan kegiatan internasional. Dampak yang diberikan para mahasiswa yang sedang berdiaspora ini sangat baik, tidak hanya bagi almamaternya, namun juga bagi Indonesia,” ujar Idham saat ditemui pada Sabtu (13/7).

Dengan menjadi perwakilan di lingkup internasional, mahasiswa Indonesia pun berpotensi untuk menarik minat mahasiswa internasional agar dapat berkunjung ke Indonesia melalui program yang serupa seperti pertukaran pelajar. Menurut Idham, adanya mobilitas mahasiswa secara internasional, baik masuk ataupun keluar akan sangat mempengaruhi paparan internasional di perguruan tinggi, termasuk UMY.

Baca juga :   UMY Jadi PT Pertama di Indonesia Canangkan Program Code Blue Kampus

”Sehingga mahasiswa yang belum berkesempatan untuk melakukan mobilitas ke luar negeri pun tetap dapat berinteraksi dan mendapatkan wawasan internasional secara langsung,” kata Idham.

Program pertukaran mahasiswa sendiri selalu dilakukan secara rutin oleh UMY setiap tahunnya, dengan berbagai mitra perguruan tinggi di berbagai negara. Terdapat 7 negara yang menjadi destinasi mahasiswa UMY untuk tahun ini, yaitu Polandia, Spanyol, Korea Selatan, China, Taiwan, Thailand, dan Malaysia.

Idham mengatakan bahwa, mahasiswa yang berhasil lolos seleksi pertukaran pelajar pun telah dibekali dengan persiapan, baik secara fisik dan psikologis maupun akademis, sehingga mahasiswa dapat melakukan aktivitas selama satu semester di negara tujuan tanpa terkendala masalah.

“Persiapan ini kami lakukan secara intensif, yang biasanya disebut sebagai ‘pre-departure’ sebelum keberangkatan mahasiswa. Ini menitikberatkan kesanggupan mahasiswa untuk beradaptasi secara kondisi yang mungkin sangat berbeda dengan Indonesia, juga secara akademik,” kata Idham

Baca juga :   Hadiri Dialog Moderasi Beragama dalam Konstitusi, HNW: Kerukunan Hadir dengan Laku Moderasi

Karena itu, materi yang disampaikan selama ‘pre-departure’ itu adalah yang terkait dengan pemahaman lintas budaya, seperti bagaimana beradaptasi khususnya sebagai muslim yang baik di luar negeri, juga terkait dengan pemahaman ekosistem belajar yang tentu akan berbeda dengan Indonesia, termasuk dari segi bahasa.

Persiapan dan pembekalan ini disediakan langsung oleh LKI UMY untuk semua program mobilitas internasional di UMY, tidak hanya pertukaran mahasiswa namun juga program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) dan program International Credit Transfer (ICT) dari pemerintah.

Menariknya, mahasiswa tidak dikenakan biaya SPP selama mengikuti program pertukaran mahasiswa, baik SPP untuk perguruan tinggi di negara tujuan maupun SPP di UMY. Ini merupakan bagian dari beasiswa parsial, dan Idham berharap hal tersebut dapat membantu mahasiswa yang berdiaspora ke dunia yang lebih luas. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *