INDOSatu.co – LAMONGAN – Meski dikemas santai, acara Bincang Bareng bersama Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kemendagri, Zudan Arif Fakrulloh, yang digelar Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, tetap saja berlangsung gayeng.
Bahkan, acara yang digelar di Pendopo Lokatantra tersebut penuh dengan inspirasi. Bagaimana tidak, di hadapan Bupati Yuhronur dan jajarannya, Zudan bicara banyak hal terkait digitalisasi layanan administrasi kependudukan (Adminduk) hingga penggunaan tanda tangan elektronik (TTE) yang ternyata sangat efektif dan efisien.
Diungkapkan Zudan, sejak tahun 2020 Indonesia telah menggunakan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) terpusat, yang merupakan program transformasi digital. Bahkan, Zudan menganalogikan sebagaimana momentum Isra’ Mi’raj. Jika sebelumnya, untuk mengurus kebutuhan data diri diperkukan waktu berhari-hari, kini tidak sampai satu hari, sudah beres semua. Saat ini, kata dia, Indonesia telah bertransformasi dari pelayanan berbasis dokumen menuju basis data.
“Kita dorong agar pelayanan lebih mudah dan dekat dengan masyarakat. Nah, kalau layanan publik kita sudah bagus dan canggih, kita kemana-mana tidak perlu membawa identitas. Cukup dengan wajah dan sidik jari. Kemana pun kita pergi, sudah tidak lagi ditanya tentang KTP, karena dari foto wajah sudah keluar semua identitasnya,” tutur Zudan.
Zudan juga mengungkapkan, segala sesuatu di bumi dan alam semesta ini diberi identitas oleh Sang Maha kuasa. Seperti batu, pohon, daun dan lainnya. Untuk itu, ungkap dia, tugas pertama negara kepada rakyatnya, adalah memberikan identitas, yakni berupa Nomor Induk Kependudukan (NIK). Karena melalui NIK, cerminan identitas dapat terlihat.
Sebagai Dirjen Dukcapil, Zudan membagikan banyak pengalamannya saat dalam kondisi pandemi, dimana mobilitas masyarakat dibatasi, namun kebutuhan akan data kependudukan juga sangat tinggi. Semenjak penggunaan TTE dan QR Barcode pada 2019, banyak sekali efisiensi waktu dan hematnya biaya yang dikeluarkan.
“Dulu sebelum penggunaan TTE bagi kepala dinas khususnya Dukcapil, sesuai SOP pengurusan dokumen kependudukan 14 hari baru jadi, karena harus tanda tangan asli dan stempel basah. Namun sekarang, cukup Semedi (sehari mesti jadi) dengan penggunaan TTE dan QR Barcode,” imbuh Zudan disambut gelak tawa hadirin.
Bahkan pada Desember 2021, Zudan mengaku hanya masuk kantor 3 hari, namun semua pelayanan kependudukan tetap berjalan lancar dengan penggunaan TTE. Pada Desember tahun lalu, Zudan mengaku hanya masuk kantor 3 hari saja. Selama 10 hari, dia melakukan perjalanan dinas ke Amerika. Setelah itu, karantina 10 hari karena perjalanan dari luar, 5 hari saya habiskan ke NTT, dan ada Sabtu-Minggu dimanfaatkan untuk libur.
‘’Meski tidak hadir di kantor, kegiatan tetap jalan karena menggunakan tanda tangan elektronik. Dan ngeprint-nya ya memakai kertas putih biasa. Sehingga, penduduk bisa mencetak file-nya sendiri dari manapun. Inilah yang disebut layanan digital,” imbuhnya.
Menyikapi keinginan Dirjen Dukcapil yang ingin menghadirkan pelayanan Adminduk dalam genggaman itu, Bupati Yuhronur mengaku, bahwa Lamongan sangat siap menyongsong akselerasi penerapan transformasi digital pelayanan kependudukan.
Bupati Yes, panggilan akrab Yuhronur Efendi, menerangkan bahwa, di Lamongan terdapat 23 jenis layanan adminduk yang terintegrasi dan Disdukcapil Kabupaten Lamongan, kata dia, pada tanggal 21 Februari lalu telah menerapkan SIAK terpusat.
Pemkab Lamongan, ungkap Pak Yes, juga memiliki berbagai inovasi layanan kependudukan untuk memberikan layanan yang mudah, cepat, tidak berbelit, dan tanpa biaya. Salah satu inovasi ini adalah dengan pengembangan sistem pelayanan administrasi kependudukan yang ramah dan bersahabat (Paduraksa) yang cukup bisa dilakukan di desa-desa.
Tidak hanya itu. Lamongan juga memiliki 29 titik adminduk, yakni 27 di kecamatan, 1 layanan MPP, dan 1 layanan dinas. Juga memiliki 4 titik layanan Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM) di MPP, Kecamatan Ngimbang, Maduran, dan Paciran.
“Senang sekali Prof Zudan bisa hadir di tengah-tengah kita malam ini. Kita akan terus bertransformasi menuju Lamongan yang Megilan,” pungkas Bupati Yes. (*)