INDOSatu.co – BOJONEGORO – Guyub dan penuh hikmah. Itulah suasana silaturrahmi jajaran pengurus DPC PPP Bojonegoro kepada pengurus PCNU setempat. Selain mengingatkan sejarah, silaturahmi pengurus partai berlambang Kakbah tersebut berlangsung penuh canda. Silaturrahmi pengurus DPC PPP diterima langsung jajaran inti pengurus PCNU Bojonegoro.
Selain Rais Syuriah, KH Maimun Syafi’i, Ketua Tanfidiyah PCNU, dr Kholid Ubeid juga tampak dalam silaturrahmi tersebut. Tak ketinggalan kedua pucuk pimpinan PCNU Bojonegoro tersebut juga didampingi pengurus lainnya, yakni Sekretaris PCNU Suparno, KH Hilmi Jumadi dan Zaenudin Asyari.
Silaturrahmi menjadi gayeng ketika Ketua DPC PPP Bojonegoro, Sunaryo Abumain menganologikan PPP sebagai anak kandung yang sedang menjadi orang tuannya.
‘’Orang tuanya PPP ya NU itu. Kan PPP lahir dari fusi ormas-ormas Islam lainnya, yang di dalamnya adalah NU. Bahkan, NU sangat dominan dibanding ormas lain di PPP dalam perjalanannya selama ini,’’ kata Sunaryo Abumain.
Sunaryo juga mengibaratkan PPP adalah anak yang ingin berbakti pada NU, sebagai orang tuanya. Konsekuensi berbakti, kata dia, tentu harus menjadi anak saleh lebih dulu. Kalau sudah saleh, kata Sunaryo, insya Allah NU tidak akan lupa pada PPP.
‘’Termasuk saat anak memerlukan bantuan nanti, namanya orang tua pasti akan membantu,’’ kata Mbah Naryo sambil tertawa.
Karena itu, Mbah Naryo berharap, NU Bojonegoro harus menjadi pengayom bagi seluruh warga nahdliyin yang berkiprah di berbagai partai politik. Lantaran tujuan itulah, Mbah Naryo yang didampingi jajaran pengurus DPC bersilaturrahmi ke PCNU.
‘’Ibarat anak kandung, (PPP, Red) yang ingin selalu bersama orang tuanya (NU, Red),’’ kata Mbah Naryo, sapaan akrab Sunaryo Abumain.
Ketua Tanfidiyah PCNU Bojonegoro menyambut baik uluran tangan silaturrahmi PPP kepada PCNU. Silaturahmi adalah tradisi baik. Ubeid juga mengucapkan terima kasih atas prakarsa silaturrahmi oleh PPP tersebut.
‘’Meski pemilu masih lama, tetapi PPP sudah mulai melakukan silaturrahmi, dan itu adalah sesuatu yang baik,’’ kata Kholid Ubeid.
Meski demikian, Ubeid mengatakan, sesuai khittahnya, NU akan tetap menjaga jarak dengan kekuatan politik mana pun. ‘’NU akan bersikap netral,’’ ungkap pria yang juga owner RS Ibnu Sina Bojonegoro ini.
Sementara itu, menyambung istilah anak dan orang tua, Rais Syuriah PCNU Bojonegoro, KH Maimun Syafi’i mengatakan, sejarah memang telah menorehkan tinta emas bahwa NU ikut membidani lahirnya PPP.
‘’Karena itu, sebagai orang tua, NU tentu akan menjadi pengayom bagi warga yang ada di mana-mana itu,’ termasuk yang di PPP,’ kata Maimun Syafi’i.
Tak kalah dengan Mbah Naryo, Kyai Maimun juga berkelakar bahwa anak saleh yang baik itu yang tahu perasaan dan keinginan orang tua. ‘’Kalau itu bisa dilakukan dengan baik, insya Allah anak saleh itu akan berkah hidupnya,’’ kata Kyai Maimun disambut tawa para audien yang ikut dalam slaturrahmi tersebut. (*)