Negara Bisa Lumpuh. Kata Sri Mulyani, Ini Penyebabnya…

  • Bagikan
SENTIL KORUPSI: Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, bahwa praktik korupsi bisa mengakibatkan negara menjadi hancur.

INDOSatu.co – JAKARTA – Statemen mengejutkan datang dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Dia mengungkapkan bahwa, korupsi adalah musuh yang paling ampuh membuat negara menjadi bangkrut.

Dia mengungkapkan, ada satu penyakit yang hingga saat ini terus berkembang dan melanda semua negara. Penyakit itu adalah korupsi yang terbukti ampuh menghancurkan negara.

“Korupsi adalah musuh yang paling ampuh membuat suatu negara itu hancur,” kata dia saat memberikan sambutan di acara Peluncuran Buku Indonesia 2045, Jumat, (20/8).

Baca juga :   Wujudkan Kemakmuran Rakyat, LaNyalla Gulirkan Konsep 4P

Bukan hanya Pandemi COVID-19 yang hingga saat ini telah menekan perekonomian banyak negara, korupsi dikatakan Sri Mulyani juga mampu membuat negara secara keseluruhan lumpuh.

“Memang korupsi menjadi salah satu penyakit yang banyak sekali di semua negara dunia melumpuhkan negara tersebut,” kata mantan direktur pelaksana Bank Dunia ini.

Meski demikian, Sri menegaskan, untuk menyehatkan institusi-institusi di Indonesia dari penyakit korupsi, menurut dia, juga harus ada perbaikan mendasar di banyak sektor.

Baca juga :   Didukung KB HMI, La Ode Basir: Berdampak Besar terhadap Kemenangan AMIN

“Kalau kita bicara institusi yang sehat beyond corruption itu juga penting. bagaimana formulasikan policy yang baik di mana konflik kepentingan akan muncul, di mana kompetisi antar kepentingan akan muncul,” tutur dia.

Dengan demikian, Sri Mulyani menekankan, ketika keuangan negara sehat dari penyakit korupsi, maka negara tersebut akan mampu memanfaatkan dananya untuk mendorong perbaikan sumber daya manusianya.

Baca juga :   Pekan Ini, Pemerintah Gratiskan 300 Ribu Paket Obat Covid

Peningkatan sumber daya manusia itu harus diarahkan dengan melakukan reformasi pendidikan agar memiliki kapasitas intelektual yang komplit dan kemampuan kerja yang optimal serta adanya reformasi kesehatan.

“Untuk menghindari middle income trap satu kuncinya institusi yang baik, tidak hanya kelembagaan tapi cara kerja kita yang menghasilkan policy yang baik. Memang korupsi menjadi salah satu penyakit,” tegasnya. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *