Musim Hujan, Minimalisasi Banjir, Kabupaten Lamongan Awali Mitigasi Bencana

  • Bagikan
DEMI BEBAS BANJIR: Penampakan petugas Dinas PU Sumber Daya Air Pemkab Lamongan membersihkan sampah dan sendimen dengan alat berat pada saluran air perkotaan agar wilayahnya terhindar dari banjir.

INDOSatu.co – LAMONGAN – Memasuki musim hujan, Pemkab Lamongan melalui Dinas PU Sumber Daya Air sudah menyiapkan penanganan untuk dapat meminimalisasi terjadinya bencana banjir. Merealisasikan program prioritas mitigasi bencana alam yang dicanangkan oleh Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, Dinas PU SDA mencetuskan 2 program inovasi, yakni Gerakan Perahu Sikat Eceng Gondok (Garpu Sendok) dan Gerakan Bersih Lumpur Saluran dalam Kota (Gempur Saloka).

“Lamongan punya program inovasi di bidang perairan, antara lain Garpu Sendok dan Gempur Saloka. Keduanya dilakukan utamanya untuk meminimalisasi bencana alam banjir di Lamongan, serta untuk merealisasikan program prioritas Lamongan, yakni mitigasi bencana alam,” tutur Kepala Dinas PU SDA Lamongan Gunadi saat ditemui di depan Pasar Ikan Lamongan, Rabu (9/11).

Baca juga :   Gerak Cepat, Yuhronur Pastikan Senin Pupuk Sudah Bisa Didapatkan di Kios

Layaknya pepatah “sedia payung sebelum hujan”, program Garpu Sendok tersebut sudah dilaksanakan selama 2 hari di bantaran Kali Corong dengan mengerahkan 2 unit perahu berisikan 8 petugas. Target pembabatan eceng gondong di sana sebanyak 40 kilogram. Dengan adanya program Garpu Sendok, dipastikan akan menambah volume tampungan air dan memperlancar arus air di Lamongan.

Baca juga :   Purna Paskibraka, Dikukuhkan Duta Pancasila Lamongan, Diminta Jadi Garda Terdepan Indonesia

“Garpu Sendok baru berjalan 2 hari dengan perolehan 2-3 kg eceng gondok yang nanti dibuang ke TPA. Target kami ialah membersihkan 40 kg eceng gondok di sepanjang Kali Corong, yakni 4,5 km. Dengan program ini dipastikan akan memperlancar arus air dan menjaga kebersihan saluran air di Lamongan,” terang Gunadi.

Sedangkan untuk progres program Gempur Saloka yang sudah berjalan mulai 3 Oktober lalu dinyatakan mencapai 100 persen yang sasrannya untuk titik Kota Lamongan dan 70 persen untuk titik Kecamatan Babat.

Baca juga :   Sebanyak 3.200 Sertifikat PTSL Diterbitkan, Bupati: Simpan, atau Gunakan secara Produktif

“Kita kan ada dua titik, yakni Lamongan Kota dan Babat, masing-masing 100 persen untuk kota dan 70 persen untuk Babat,” kata Gunadi.

Normalisasi perairan dibagi menjadi 2, yakni operasi dan pemeliharaan. Gunadi menyampaikan bahwa di Lamongan sendiri rutin dilakukan operasi 3-4 kali dalam setahun. Untuk pemeliharaan berkala juga dilakukan dengan bantuan alat berat melalui program Garpu Sendok dan Gempur Saloka. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *