Moeldoko Main Ancam, Faizal Assegaf Anggap Norak dan Lukai Nurani Rakyat

  • Bagikan
TIDAK ELOK: Kepala Staf Presiden (KSF) Moeldoko menuai kemarahan publik karena menggelar konferensi pers terkait kasus Rocky Gerung.

INDOSatu.co – JAKARTA – Sikap main ancam mantan jenderal yang juga Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko dengan watak militerisme akut ketika berada di lingkaran pusat kekuasaan dan bertindak arogan, wajib diusir!. Negara tidak boleh dijadikan sarana perang terhadap rakyat.

Belum lepas dari tudingan begal partai Demokrat, kini Moeldoko muncul mengancam Rocky Gerung dengan dalih membela kehormatan presiden. Sikap Moeldoko tersebut terlihat makin norak dan kurang ajar di ruang publik.

Dalam konferensi pers, Moeldoko mengungkapan bahwa laporan para relawan Jokowi terhadap Rocky Gerung sudah tepat. Bahkan, Moeldoko sendiri juga siap dan mau melaporkan Rocky Gerung. Sikap Moeldoko tersebut memunculkan kemarahan publik.

Baca juga :   Diktator Soekarno Memanipulasi Pancasila sebagai Sumber Politisasi Agama melalui Nasakom!

‘’Perilaku Moeldoko yang kontroversial, sok paling garang dan bertindak bobrok itu, tidak pantas menjadi pejabat publik. Anda digaji untuk melayani rakyat, bukan untuk mengintimidasi,’’ kata Kritikus dan Pemerhati Politik Kebangsaan, Faizal Assegaf dalam akun twitter-nya yang mengizinkan dikutip INDOSatu.co, Sabtu (5/8).

Kata Faizal, rakyat adalah tuan, penyelenggara negara wajib bertindak sebagai pelayan. Itu menjadi asas dan prinsip dalam bernegara. Bukan bertindak seolah majikan, lupa diri dan sok paling kuasa.

‘’Terlebih sebagai mantan tentara, Moeldoko harus sadar, puluhan tahun hidup dari upah rakyat. Senjata, seragam dan seluruh fasilitas militer yang dia gunakan bukan dari warisan nenek moyang!,’’ kata Faizal.

Baca juga :   Hadapi Pilgub DKI Jakarta, Pengamat Politik UIN: NasDem, PKS, dan PKB Diprediksi Lirik Anies

Moeldoko lupa, sejak di barak militer hingga duduk di kursi empuk jenderal, terikat oleh Sapta Marga. Agar berjiwa luhur, cinta negara dan rakyat, bukan pembela kekuasaan secara membabi-buta.

‘’Lucunya, ketika diberi jabatan sipil, Moeldoko kehilangan jati diri. Tidak tampil sebagai patriot sejati yang amanah, adil dan konsisten membela rakyat. Justru sebaliknya bertindak memalukan,’’ kata Faizal.

Terkesan, kata Faizal, Moeldoko memaknai negara sebagai lapak kepentingan pribadi. Bahkan, berperilaku menjadi tukang pukul pembela kekuasaan. Ihwal tak elok itu jelas sangat melukai nurani publik.

Baca juga :   Ucapkan Milad ke-111, Gus Yahya: Persyarikatan Muhammadiyah Bangun Jejak Luar Biasa

Jenderal terbaik di republik ini dan wajib dirujuk adalah Panglima Jenderal Soedirman. Sejak memangku jabatan dan senjata, serta pensiun dari posisi tertinggi militer, tidak pernah menyakiti hidup rakyat.

Banyak karya keagungan dipersembahkan oleh Jenderal Soedirman. Sosok yang tulus, jujur, amanah dan rendah hati. Moeldoko dinilai Faizal tak punya prestasi, tapi sangat sombong dan arogan! ‘’Rakyat benci dengan jenderal kaleng-kaleng!,’’ pungkas Faizal. (adi/red)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *