Minimalisasi Banjir Tahunan di Lamongan, Gubernur Khofifah Resmikan Pompa Kuro

  • Bagikan
ATASI BANJIR: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan sambutan saat meresmikan pompa banjir Kuro di Kecamatan Karangbinangun, Lamongan, Senin (22/1).

INDOSatu.co – LAMONGAN – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan pompa banjir Kuro di Kecamatan Karangbinangun, Lamongan. Beroperasinya pompa air baru tersebut diharapkan dapat menangani banjir tahunan yang ada di Kabupaten Lamongan.

“Intinya kita how to solve the problem. Kita melakukan banyak hal ketika terkonfirmasi daerah, itu yang menjadikan kita semangat. Ketika kita bilang ke Pak Yuhronur, Pak, penyebab banjir yang bisa signifikan diatasi apa, ternyata bilang disini (Pintu Kuro). Sehingga kita cek, ternyata ada pompa dari zaman Belanda yang bocor. Kita carikan solusi yang memungkinkan, kita cocokan dengan kabupaten,” tutur Gubernur Khofifah usai meresmikan pompa di Kuro.

Baca juga :   Dikunjungi Kemenkes RI, RSUD Soegiri Bakal Ditetapkan sebagai RS Pendidikan

Sebab, di awal tahun 2023 saat musim penghujan, genangan air tidak bisa dibuang akibat pintu kuro yang bocor. Sehingga, kata Khofifah, berdampak pada banjir yang mengakibatkan sebanyak 6.672 rumah penduduk tergenang yang tersebar di 59 desa, 8 kecamatan, serta beberapa fasilitas umum seperti 55 sekolah, 22 tempat ibadah, dan 7 fasilitas kesehatan, selama kurang lebih enam bulan.

TANDA TANGAN: Didampingi Bupati Lamongan Yuhronur Efendi (dua dari kiri), Gubernur Khofifah (tengah) meresmikan Pompa Kuro, di karangbinangun, Lamongan.

Menangani persoalan tersebut, pembangunan proyek penanganan Bengawan Jero yang berlangsung selama tiga bulan, meliputi rehab pintu air, pembangunan rumah genset pompa Kuro, dan penambahan kapasitas pompa 3000 liter/detik sebanyak 2 buah. Penambahan 2 buah pompa menambah jumlah kapasistas air di UPT Kuro menjadi 10.000 liter/detik.

Baju Trihaksono, Kepala dinas PU SDA Jawa Timur mengatakan, anggaran proyek penanganan Bengawan Jero bersumber dari Pemprov Jatim sebesar 2/3 dan 1/3 dari Pemerintah Kabupaten Lamongan.

Baca juga :   Upaya Atasi Kekeringan, Pemkab Bojonegoro Bangun 64 Sarana Air Bersih HIPPAM

“Diputuskan solusi dengan pengkajian anggaran BBWS bahwa 1/3 dari Kabupaten Lamongan, dan 2/3 Pemprov Jatim, sehingga anggaran kita sekitar Rp 34 miliar yang terdiri dari 3 pompa air kapasitas 2000 liter per detik (L/s), 3 unit genset silent 400 kva,” kata Baju.

Sementara itu, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, mengungkapkan, penangana banjir yang bersumber dari Pemkab Lamongan dimanfatkan untuk normalisasi di Pintu Melik.

“Pemkab Lamongan memperbaiki normalisiasi di Pintu Melik, selain untuk pembuangan banjir, juga bisa mengambil air, dan kemarin saat kemarau bisa dimanfatkan airnya. Memang saat ini belum selesai sepenuhnya tapi sudah bisa dimanfatkan,” ungkap Pak Yes sapaan Bupati Lamongan.

Baca juga :   Kloter 23 Haji Bojonegoro Datang Terlambat, Satu Jamaah Masih Tertinggal di Arab Saudi

Melihat secara langsung beroperasinya pompa air di baru Kuro bersama Gubernur Khofifah, Pak Yes mengapresiasi dan berterima kasih atas sinergi anatara Pemprov Jatim, BBWS, Pemerintah Daerah, dan stakaholder untuk memecahkan persoalan banjir yang menjadi momok di Kabupaten Lamongan.

“Kami akan terus memelihara keberlangsungan keberlanjutan pintu Kuro yang telah kita buat. Dan ini akan menjadikan masyarkat semakin aman dan nyaman, yang kita harapkan nantinya mampu meningkatkan produktivitas pertanian, apalagi Lamongan sebagai lumbung pangngan nasional,” pungkas Pak Yes. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *