Miliki Potensi Ekonomi Berbasis Pesantren, Lamongan Ditunjuk Jadi City of Charm EXPO OPOP

  • Bagikan
TUAN RUMAH: Bupat Lamongan Yuhronur Efendi (kiri) meninjau salah satu stand UMKM yang berpartisipasi dalam City Of Charm EXPO OPOP 2023 yang diselenggarakan selama 4 (empat) hari di halaman Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Kamis hingga Ahad (9-13/11). 

INDOSatu.co – SURABAYA – Kabupaten Lamongan didapuk menjadi City Of Charm pada EXPO OPOP (One Pesantren One Product) tahun 2023 yang diselenggarakan selama 4 (empat) hari di halaman Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Kamis hingga Ahad (9-13/11).

Ditunjuk sebagai city of charm, karena Kabupaten Lamongan dinilai memiliki ruang tersendiri untuk mempromosikan produk unggulan pesantren sekaligus potensi ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat berbasis pesantren.

Hadir meresmikan secara langsung EXPO OPOP Tahun 2023 di Grand Ballroom Al Marwah Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Khofifah menuturkan, mengembangkan OPOP harus didukung kesiapan pemerintah maupun pesantren dalam peningkatan skill, baik secara manejerial, leadership, digital IT, finance support dan sebagainya.

Terlebih, ditengah perkembangan dan kemajuan teknologi informasi, kata Khofifah, pondok pesantren (ponpes) yang memiliki hafiz dan hafizah dengan daya ingat yang kuat dapat dibimbing mengembangkan digital sebagai raw input pakar koding.

“OPOP ini sesuatu banget. Ayo bersama-sama kita kuatkan. Kita kembangkan sisi-sisi dimana potensi yang belum kita gali dan belum kita maksimalkan, sehingga muncul kekuatan-kekuatan yang dimiliki pesantren. Perspektif tradisional ini bukan berarti gagap teknologi (gaptek) dan tertinggal, sehingga harus ada proses improvment yang lebih kuat lagi, bahwa pesantren tradisional sekarang ekonominya sudah keren,” tutur Khofifah.

Baca juga :   Bupati Yuhronur Ajak Khatib dan Da'i di Lamongan Ciptakan Kondusivitas Daerah
PEDULI PESANTREN: Gubernur Khofifah Indar Parawansa (tiga dari kanan) membuka City Of Charm pada EXPO OPOP (One Pesantren One Product) tahun 2023.

Menurut Khofifah, hal ini perlu adanya dukungan dari berbagai pihak, karena keseriusan membentuk ekosistem yang memadai dibutuhkan perhitungan dan menakar capaian-capaian yang dapat berdampak pada ekosistem penguatan pesantren, dari di dalam pesantren, luar pesantren, maupun di luar negeri.

Menjadi momen spesial ditunjuk di event tersebut, Pemkab Lamongan memanfatkan momen tersebut untuk mempromosikan dan mengenalkan potensi ekonomi berbasis pesantren melalui berbagai produk unggulan dari Ponpes Sunan Drajat, Roudlotul Qur’an Sukodadi, IAI Tabah, Al Falahiyah Gowah Turi, Darfiq, Thoriqussalam, hingga UMKM binaan Pemkab Lamongan.

Mendapat kesempatan baik tersebut, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengapresiasi atas kepercayaan dan kesempatan yang diberikan Penprov Jatim untuk Kabupaten Lamongan. Diharapkan, melalui event ini, dapat memberikan kemandirian sekaligus pondasi ekonomi kerakyatan.

“Atas nama pemerintah Kabupaten Lamongan, saya mengucapkan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Ibu Gubernur Jawa Timur yang telah memberikan kepercayaan dan kesempatan kepada Kabupaten Lamongan sebagai City Of Charm OPOP Expo 2023,” tutur Pak Yes, sapaan akrab Bupati Yuhronur.

Baca juga :   MK Hapus Ambang Batas, Pakar Hukum: Bawa Dampak Keadilan Konstitusional

Sementara, dalam memperkuat ekonomi digital berbasis pesantren, kata Pak Yes, Pemkab Lamongan terus perkuat kolaborasi antar sektor untuk mendorong sekaligus menjaga eksistensi program santri preneur agar mampu berkembang menjadi sosio-preneur di era ekonomi digital.

Berdasarkan data saat ini, di Kabupaten Lamongan terdapat sebanyak 23 koperasi pesantren yang telah tergabung ke dalam program OPOP dengan berbagai produk unggulan, mulai dari songkok, batik tulis, kopi wali, olahan jamur, garam, pupuk organik, olahan ikan, pupuk cair, kaligrafi styrofoam, pupuk duri bandeng, jamu herbal hingga air minum dalam kemasan.

Dengan adanya program santri-preneur, Pemkab Lamongan bertekad menjadikan pesantren sebagai ekosistem kebangkitan ekonomi sekaligus berperan untuk memberikan pemberdayaan bagi umat dalam mempersempit kesenjangan.

“Kami terus berikhtiar untuk terus memajukan koperasi dan peluang usaha mikro, khususnya di lingkungan pesantren dengan memberikan fasilitasi promo usaha, baik dalam bentuk expo maupun menggelorakan gerakan nasional bangga buatan indonesia serta selogan lokal di Kabupaten Lamongan #ayoditumbasi,” kata Pak Yes.

Baca juga :   Optimistis Stunting Bisa Turun 14 Persen, Pak Yes Minta Tim Perlu Berkolaborasi

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur, Andromeda Qomariah dalam laporannya mengungkapkan, kegiatan tahunan untuk mempromosikan produk pesantren yang tergabung dalam program OPOP agar lebih dikenal masyarakat maupun memperluas mitra bisnis tahun ini diikuti tak kurang dari 52 unit stan produk unggulan OPOP dari santri preneur, pesantren preneur, dan sosio preneur.

Dengan didukung pelatihan wirausaha digital OPOP akademi, talk show proses pembiayaan keuangan syariah, pasar murah, pelatihan kewirausahaan digital, klinik pembiayaan syariah berupa pelayanan konsultasi, klinik pelayanan usaha, dan bisnis forum.

Kegiatan tersebut juga dimeriahkan dengan berbagai lomba mulai dari shalawat banjari, mewarnai anak-anak yang diikuti 500 anak, kupon belanja kelipatan 10 ribu dengan hadih umroh, lomba pemilihan da’i cilik, lomba vlog, pembagian bibit manga dan jambu sebanyak 150 bibit, majelis gen Z islami dan shalawat bersama. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *