Menghibur dan Bangkitkan Ekonomi Warga, Festival Keleman Jadi Agenda Tahunan

  • Bagikan
URI_URI BUDAYA: Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menyampaikan saat menghadiri Festival Keleman di Desa Moronyamplung, Kecamatan Kembangbahu, Sabtu (16/9).

INDOSatu.co – LAMONGAN – Festival Keleman yang berasal dari Desa Moronyamplung, Kecamatan Kembangbahu, Kabupaten Lamongan diagendakan masuk kalender tahunan Ramasinta (Pariwisata Ramah dan Terintegrasi) Kabupaten Lamongan.

Meski baru terselenggara dua kali, yakni pada tahun 2021 dan 2023, tradisi unik masyarakat untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan tersebut mendapat sambutan baik dari Pemerintah Kabupaten Lamongan.

Keleman yang berasal dari bahasa jawa “Kelem” yang artinya menggenang sawah dengan air yang cukup pada pagi atau petang menjadi upaya masyarakat setempat dalam mengelola lahan persawahan agar tanah menjadi subur.

Baca juga :   Diresmikan Bupati Yuhronur, Urologi Center Lengkapi Fasilitas RSUD dr. Soegiri Lamongan

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi membuka dan turut serta mengikuti Festival Keleman 2 di Perkemahan Bumi Moronyamplung, Sabtu (16/9) berharap, festival ini tidak hanya menjadi sekedar tradisi masyarakat setempat, melainkan dapat mengungkit perekonomian masyarakat dengan berbagai kegiatan yang menarik wisatawan.

“Keinginan kita semua, supaya festival ini bisa menggerakkan kehidupan ekonomi, dan menggairahkan masyarakat untuk terus bersemangat dalam membangun. Terima kasih dan mudah-mudahan ini akan terus semakin baik dari tahun ke tahun dimasa yang akan datang,” kata Pak Yes, sapaan akrab Bupati Lamongan.

Baca juga :   Jawab Kebutuhan Warga, Trans Jatim Koridor IV Lamongan-Gresik Mulai Beroperasi

Tak hanya itu. Festival yang dibalut arak-arakan sebanyak 20 gunungan dengan menempuh jarak sejauh 1,5 km mengelilingi desa dan tersedianya 20 tumpengan dari masing-masing RT menjadi wujud syukur masyarakat kepada Tuhan atas tersedianya air bersih, kesuburan tanah, serta hasil panen yang melimpah.

Kepala Desa Moronyamplung, Sri Rahayu mengungkapkan rasa bahagianya, tradisi dan hasil kreasi masyarakat Moronyamplung akan menjadi bagian agenda rutin Pemkab Lamongan.

Baca juga :   Ajak Warga Hidup Sehat, Dibarengi dengan Kampanye Gempur Rokok Ilegal

“Ini semua tidak terlepas dari bimbingan Pemerintah Kabupaten Lamongan melalui Dinas Pariwisata Lamongan. Kami mengucapkan terima kasih dan harapan kami, festival keleman ini bisa dilanjutkan di tahun-tahun depan dan tidak hanya diikuti oleh masyarakat Moronyamplung, tetapi juga bisa masyarakat dari luar,” tandas Sri Rahayu.

Para wisatawan atau masyarakat yang hadir tidak hanya dapat menikmati jamuan tumpeng secara gratis, mereka akan dijamu dengan berbagai hiburan mulai dari kirab budaya, atraksi tari kolosal Majapahit, Wayang kulit, Banjari, hingga Jaran Goledhoger. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *