INDOSatu.co – YOGYAKARTA – Lembaga Seni Budaya (LSB) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah bekerja sama dengan Mixpro dan bank BCA, memproduksi film Ir. H. Djuanda Pemersatu Laut Indonesia.
Dalam konferensi pers pada (7/8) di Kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta, Ketua LSB PP Muhammadiyah, Gunawan Budiyanto menyebutkan sosok Juanda adalah sosok yang dekat dengan dunia pendidikan.
Meski mendapat tawaran dari tempat lain, Djuanda lebih memilih menjadi Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah di Jakarta. Meski demikian, Djuanda juga dipercaya oleh Presiden RI Pertama, Ir. Soekarno untuk menjadi Menteri Perhubungan dan beberapa jabatan menteri lainnya.
“Pada masa kemerdekaan, Ir. Soekarno paham bagaimana sulitnya menyatukan negara kepulauan akan tetapi wawasan kebangsaan yang disampaikan Ir. H. Juanda ini membahana, bagaimana menomorsatukan tujuan bangsa.” kata Ketua LSB PP Muhammadiyah Gunawan Budiyanto, Selasa (8/8).
Deklarasi Djuanda disebut Gunawan menjadi kunci dari kedaulatan kelautan Indonesia dan mempersatukan bangsa. “Karena itu, masyarakat Indonesia khususnya warga Muhammadiyah harus bangga akan sosok pahlawan Ir. H. Djuanda,” jelas Guru Besar Ilmu Tanah ini.
Sementara itu, Direktur Corporate Bank BCA, Widodo Mulyono menyebut bahwa BCA sepakat untuk mendukung dibuatnya film Ir. H. Djuanda ini karena sosoknya penting untuk diketahui oleh semua.
“Bagaimana seorang tokoh besar pada masanya sudah membuat Indonesia melalui wilayah lautnya menjadi seperti hari ini,” ujarnya.
Informasi ini, menurut Widodo, harus diketahui oleh generasi muda dan dikemas dengan cara yang menarik. “Anak-anak harus paham tentang sejarah, bahwa Indonesia tidak bisa seperti hari ini jika tidak ada tokoh-tokoh founding father kita, salah satunya Ir.H. Djuanda.” tandasnya.
Menyampaikan tentang teknis produksi film, Andika Prabangkara dari MixPro menyebutkan bahwa persiapan pembuatan film ini dilakukan hampir selama dua tahun.
“Hampir dua tahun yang lalu saya ditunjuk sebagai produser film. Dan selama dua tahun ini kami berjuang ingin menulis dan memfilmkan Ir.H.Djuanda.” ungkapnya.
Mixpro sendiri sudah memproduksi tiga film sejarah Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah, yakni Meniti 20 Hari, Sembilan Putri, Dua Ulama. Berbeda dengan film sebelumnya, persiapan pembuatan film Djuanda ini diakui Andika penuh dengan perjuangan akan tetapi sejarah Juanda ini membuat timnya tetap bertekad memproduksinya.
“Kenapa kita tetap nekat karena tonggak NKRI ada Sumpah Pemuda, Proklamasi, dan Deklarasi Djuanda, dan tidak semua orang tahu pemersatu laut Indonesia adalah Juanda. Laut Indonesia yang dulunya hanya 2 mill menjadi 12 mill,” tutur Widodo.
Andika berharap di akhir tahun, film Juanda ini dapat disaksikan di bioskop CGV di seluruh Indonesia dan selain itu juga timnya akan menggelar pop up cinema sehingga bisa disaksikan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Karena jasa Ir. Djuanda itu, pemerintah menganugerahi sebagai Pahlawan Nasional dan mengabadikan namanya menjadi Bandara Internasional Djuanda, Surabaya, Jawa Timur. (*)