INDOSatu.co – SURAKARTA – KH Abdul Rozaq Shofawi, pengasuh Pondok Pesantren Al Muayyad, Mangkuyudan, Solo, akhirnya didapuk sebagai Imam Besar dan ketua pengurus harian Masjid Raya Sheikh Zayed. Mbah Rozaq, sapaan akrabnya, didampingi KH Abdul Karim sebagai wakil ketua pengurus harian
Gus Karim, sapaan akrab KH Abdul Karim, adalah pengasuh Pondok Pesantren Al Quraniy AzZayadi, Tegalsari, Solo. Mbah Rozaq adalah pengasuh Ponpes Al-Muayyad yang merupakan Pondok Pesantren Alquran tertua di Surakarta yang dirintis pada tahun 1930.
Pembelajaran Alquran itu kemudian menjadi sistem madrasah dilengkapi dengan Madrasah Diniyyah (1939), MTs dan SMP (1970), MA (1974), dan SMA (1992) dalam lingkungan pondok pesantren. Sedangkan Gus Karim, selain dikenal sebagai pengasuh Ponpes Alqur’ani AzZayadi, juga pencetus Jamuro (Jamaah Muji Rosul). Jamuro setiap menggelar shalawatan selalu dihadiri ribuan orang.
Sayangnya, Gus Karim maupun Mbah Rozaq belum bisa berkomentar banyak soal rencana pengelolaan masjid hadiah pangeran Mohammad bin Zayed (MBZ), presiden Uni Emirat Arab. “Belum banyak yang saya sampaikan mas, karena masih akan dirapatkan dengan semua pengurus,” kata Gus Karim kepada INDOSatu.co, Rabu (16/11).
Masjid megah yang pembangunannya menelan biaya Rp 300 miliar itu merupakan replika dari Masjid Sheikh Zayed Grand Mosque di Dubai, UEA. Arsitekturnya sama persis, hanya ukurannya tidak sebesar masjid aslinya di Dubai, UEA.
Menurut Gus Karim, selain sebagai syiar Islam ibadah, masjid itu nantinya diharapkan bisa menjadi tujuan wisata religi di Solo. Terkait keluhan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka terkait biaya perawatan masjid, baik Gus Karim maupun Mbah Rozaq mengatakan akan dibicarakan dalam rapat seluruh pengurus.
“Saya itu ra pati pinter (gak begitu pandai, Red) kalau diwawancarai wartawan. Nanti setelah rapat, mas Ari saya kabari,” kata kiai muda yang saat dihubungi sedang sibuk mempersiapkan pengajian yang mengadirkan Habib Lutfi dari Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (16/11) hari ini.
Masjid Sheikh Zayed sendiri meskipun sudah diresmikan presiden Joko Widodo dan Presiden UEA Mohammed bin Zayed (MBZ) dan dibuka untuk umum. “Kuncinya dibawa Waskita Karya,” kata Gus Karim. November ini, kata Gus Karim, sudah ada kegiatan di masjid. Kegiatannya diawali dengan shalawatan.
Mbah Rozaq, Gus Karim dan pengurus lainnya dilantik pada 13 November 2022 lalu oleh Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin. Kata Kamaruddin, masjid tersebut diharapkan menjadi instrumen yang menyebarkan paham agama yang baik, benar, sejuk, menentramkan, dan meneguhkan.
“Sudah banyak ormas Islam yang mengajukan permohonan untuk mengadakan kegiatan keagamaan di masjid ini,” katanya. (*)