Mahasiswa FK UM Surabaya Jadi Perwakilan Indonesia Research Exchange di Tunisia

  • Bagikan
PENGALAMAN BERHARGA: Alfiansya Noval Siswanto, mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Surabaya terpilih menjadi perwakilan Indonesia dalam program IFMSA Research Exchange di Tunisia.

INDOSatu.co – SURABAYA – Alfiansya Noval Siswanto, mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) terpilih menjadi perwakilan Indonesia dalam program IFMSA Research Exchange. Program tersebut diselenggarakan oleh Standing Committee on Research Exchange (SCORE) yang berada di bawah naungan Center for Indonesian Medical Students’ Activities (CIMSA).

CIMSA merupakan organisasi mahasiswa kedokteran Indonesia yang terafiliasi dengan International Federation of Medical Students’ Associations (IFMSA).

Noval, yang mewakili FK UM Surabaya, berkesempatan mengikuti program ini di Faculty of Medicine, University of Monastir, Tunisia, dari tanggal 1 hingga 28 Juli 2024. Ia adalah satu-satunya perwakilan dari FK UM Surabaya untuk batch bulan Juli.

Baca juga :   Buka SMASA Exchamp 2023, Bupati Lamongan Ajak Siswa Miliki Growth Mindset

“Program ini diikuti oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran dari 141 organisasi mahasiswa kedokteran di 130 negara,” ujar Noval.

Selama di Tunisia, Noval menjalani clerkship di departemen Pediatric Surgery. Selain itu, ia juga ikut serta dalam penulisan jurnal ilmiah yang berjudul Pneumatic dilatation of esophageal strictures among children di bawah supervisi Dr. Amine Ksiaa, seorang professeur en chirurgie pédiatrique.

Pengalaman unik dan menarik selama mengikuti program ini menjadi hal yang berkesan bagi Noval. “Saya bisa ikut serta di ruang operasi untuk observasi setiap tindakan yang dilakukan, bahkan pernah menjadi asisten operasi,” imbuh Noval lagi.

Baca juga :   Lepas 1.497 Wisudawan UMY, Prof. Gunawan: Berjilbab Tak Halangi Muslimah untuk Berprestasi

Ia juga menambahkan bahwa pengalaman tersebut menjadi bekal berharga baginya, mengingat ia bercita-cita untuk melanjutkan pendidikan spesialis bedah di masa depan. “Saya bahkan belajar operasi laparoskopi, sesuatu yang belum pernah saya dapatkan di Indonesia,” tambahnya.

Tak hanya pengalaman akademik, Noval juga menikmati kesempatan menjalin hubungan dengan mahasiswa kedokteran dari berbagai negara. “Kami saling bertukar budaya dan menjalin relasi internasional. Semoga di masa depan, kami bisa saling mengunjungi negara satu sama lain,” harap Noval.

Selama di Tunisia, Noval juga menyempatkan diri untuk mengeksplorasi keindahan alam dan sejarah negara tersebut. Ia mengunjungi Gurun Sahara, oasis di tengah gurun, serta lokasi syuting film Star Wars.

Baca juga :   Komitmen Jaga Mutu Akademik, Unisa Yogyakarta Raih Akreditasi Unggul dari BAN-PT

“Pengalaman seru lainnya adalah saat saya melakukan scuba diving di kota Mahdia. Itu adalah pengalaman pertama saya menyelam di tengah laut, cukup menantang dan menegangkan,” ujarnya.

Dalam perjalanan klinisnya di departemen Pediatric Surgery, Noval terlibat dalam berbagai kasus operasi, termasuk operasi hipospadia, hernia femoralis, nefrotomi, esophagial stricture pneumatic dilation, serta hernia umbilikalis.

“Pengalaman tersebut sangat bermanfaat dan membuka wawasan saya dalam dunia kedokteran,” tutupnya.

Program ini menjadi pengalaman yang sangat berarti bagi Noval dan diharapkan mampu meningkatkan kompetensi dan wawasan internasionalnya dalam dunia kedokteran. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *