Layanan Kesehatan melalui Manfaat Toga, Lamongan Kembali Raih Juara I Jatim

  • Bagikan
BUAH KETELATENAN: Sekda Kabupaten Lamongan, Moch. Nalikan (tengah, pakai kopiah) bersama pejabat Dinkes Pemkab Lamongan memamerkan penghargaan Kelompok Anggrek dari Desa Lembor, Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan sebagai juara 1 tingkat Jawa Timur.

INDOSatu.co – LAMONGAN – Kelompok Anggrek dari Desa Lembor, Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan dinobatkan sebagai juara 1 kelompok Asuhan Mandiri (Asman) pelayanan kesehatan tradisional melalui pemanfaatan tanaman obat keluarga (Toga) dan akupresur di tingkat Provinsi Jawa Timur 2022.

“Upaya yang kami lakukan berupa kolaborasi dengan pihak terkait mendapat apresiasi dari Pemprov Jawa Timur sebanyak 3 kali berturut-turut, dan yang paling penting adalah kampanye edukasi kesehatan yang kita berikan kepada masyarakat itu tersampaikan dan terimplementasikan,” tutur Sekretaris Daerah Kabupaten Lamongan, Moch. Nalikan saat menerima penghargaan, Rabu (12/10) di Gedung Negara Grahadi.

Kelompok Anggrek Asman Lamongan memiliki keunggulan dalam bidang akupresur. Keunikan pada kelompok Anggrek sendiri, yaitu mampu mengemas akupresur ke dalam wisata edukasi “Waduk Desa Lembor”, dimana pelatihan pemijatan dilakukan di bantaran waduk dan tak lupa dilengkapi racikan tanaman toga di sana.

Baca juga :   Laporan Khusus: 2 Tahun Duet Yuhronur-Rouf, Jaga Silaturrahmi, Sambangi Ormas Islam

“Keunggulan kita itu ada pada akupresur, dimana Kelompok Anggrek Desa Lembor ini sangat inovatif. Mereka mampu menjadikan akupresur dan tanaman toga menarik karena bertempat di pinggiran waduk dengan suasana sejuk, dilengkapi pula dengan taman toga yang lengkap,” terang Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Lamongan, Abdullah Wasi’an.

Bukan hanya untuk kepentingan lomba. Dinkes Lamongan ternyata juga aktif memberikan edukasi kepada masyarakat tentang keunggulan dari mengkonsumsi tanaman toga serta akupresur yang mampu meredakan penyakit. Karena kandungan alami yang dimiliki dapat meminimalisir efek samping obat kimia.

Baca juga :   Oktoberbatik 2024 Jadi Ajang Ekspos hingga Eksplor Potensi Batik Lamongan

“Kita terus mengajak masyarakat untuk aktif mengkonsumsi tanaman toga untuk obat dan akupresur untuk penyembuhan penyakit ringan. Selain bisa dilakukan sendiri, pengobatan ini sangat aman untuk tubuh karena bahan alami yang dimiliki luar biasa,” ungkap Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional Dinkes Lamongan Erna Susilaningsih.

Pendampingan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Lamongan tidak hanya saat menjelang lomba. Dinkes Lamongan dalam 3 bulan sekali rutin mengadakan pembinaan ke Puskesmas yang ada di Lamongan. Pembinaan tersebut berlanjut dari Puskesmas ke desa, dan desa ke kelompok asman. Dinkes Lamongan juga aktif mengadakan lomba asman tingkat kecamatan dan kabupaten yang berguna untuk menjaring perwakilan untuk mengikuti asman toga tingkat Provinsi.

Baca juga :   Perbaikan Jembatan Glendeng Digelontor Rp 4,1 Miliar

“Kita menjaring potensi kelompok dari lomba yang kita adakan tingkat kecamatan. Kita juga menyediakan fasilitator asman di setiap unit Puskesmas,” kata Erna.

Lebih spesifik Erna menjelaskan alur penilaian asman toga lapangan pada Mei tahun ini dimulai dari tingkat kabupaten, kecamatan sampai desa. Di tingkat kabupaten akan melihat seperti apa kebijakan kabupaten dalam mendukung program kelompok asman dalam pemanfaatan toga dan akupresur.

Sementara di tingkat kecamatan, juga dinilai dukungan kecamatan, instansi (Perhutani) serta perusahaan swasta (Bank, Pabrik) setempat terhadap kelompok asman. Pada tingkat desa dinilai dari keterampilan mengolah tanaman toga menjadi sajian hidangan atau bentuk lain dan kemampuan akupresur untuk mengobati penyakit ringan. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *