INDOSatu.co – BOJONEGORO – Meski dengan segala keterbatasan, Anwar Sholeh, warga Bojonegoro yang mengadukan Anna Muawanah, bupati kabupaten setempat ke Kepolisian Resort (Polres) Bojonegoro mengaku akan terus all out untuk mendapatkan keadilan.
Karena itu, guna memperlancar jalannya proses hukum kasus yang diadukan tersebut, mantan ketua DPRD Bojonegoro periode 1999-2004 tersebut membuka donasi untuk mendatangkan saksi ahli yang kompeten dan paham untuk menilai kasus tersebut.
Anwar mengungkapkan, bahwa apa yang dilakukan saat ini merupakan perjuangan bersama, perjuangan rakyat Bojonegoro. Untuk itu, kata dia, rakyat Bojonegoro yang sepaham dengan perjuangannya berkenan membantu donasi untuk menghadirkan saksi ahli dalam perkara ini.
“Perjuangan ini adalah perjuangan rakyat, bukan perjuangan dari kelompok tertentu. Saya berharap rakyat yang sepaham dengan saya berkenan membantu membiayai perjuangan ini,” aku Anwar.
Berapa pun donasi yang diberikan, hal itu sangat berarti dalam perjuangan ini. Jika Tuhan memberi kemenangan atas perkara yang sudah diadukan lebih dari satu tahun lalu itu, Anwar berharap tidak boleh ada pihak yang mengklaim kemenangan tersebut.
‘’Sebab, kemenangan tersebut adalah kemenangan rakyat Bojonegoro terhadap pejabat publik dengan perbuatan melawan hukum,’’ kata Anwar.
Terkait dengan donasi tersebut, Anwar mengaku siap melaporkan melalui jejaring komunikasi pribadi. Harapannya, kata dia, agar para donator tersebut mengetahui bahwa dana sudah didonasikan sudah diterima. Selain itu, mereka juga perlu dijaga kerahasiaannya. Karena itu, donasi tersebut berlaku untuk masyarakat yang cinta akan keadilan, kejujuran dan kebenaran.
‘’Berlaku umum saja. Untuk seluruh masyarakat Indonesia yang cinta penegakan supremasi hukum,’’ kata Anwar.
Seperti diberitakan Anwar Sholeh secara resmi telah melaporkan Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah. Ada dua laporan yang dilayangkan Anwar terhadap bupati ke Polres Bojonegoro. Yang pertama adalah dugaan perbedaan nama antara ijazah MI. MTs dan MA dengan ijazah Strata 1 (S1), S2, dan S3.
Perkara kedua, kata Anwar, adalah keluarnya akta kelahiran yang diterbitkan pada 4 Agustus 2017 oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Bojonegoro. Padahal akta kelahiran atau akta kematian, ungkap Anwar, hanya dikeluarkan sekali dalam seumur hidup. Karena itu, Anwar yakin keluarnya akta kelahiran yang diterbitkan oleh Dukcapil Bojonegoro ini ditengarai hanya untuk menghilangkan jejak nama aslinya, yakni dari Muk’awanah menjadi Anna Mu’awanah.
Anwar meyakini bahwa perubahan nama dari Muk’awanah menjadi Anna Mu’awanah itu tanpa ada penatapan pengadilan yang diamantkan oleh undang-undang Nomor 4 Tahun 1961 pasal 1 dan pasal 6, yang diubah menjadi undang-undang administrasi kependudukan Nomor 23 Tahun 2006 tentang administrasi kependudukan pasal 52 ayat 1,2 dan 3.
‘’Jadi, dua perkara itu lah yang sekarang sedang dalam penanganan Polres Bojonegoro,’’ kata Anwar.
Sebagai pihak yang mengadukan dua perkara tersebut, Anwar harus menghadirkan saksi ahli untuk menilai dan menjamin obyektivitas pemeriksaan dalam kasus tersebut. Untuk menghadirkan saksi ahli tersebut, dibutuhkan biaya antara Rp 50 juta – Rp 100 juta.
Donasi bisa disalurkan melalui rekening Anwar Sholeh di Bank Mandiri dengan nomor rekening 1780001634381. Untuk penjelasan lebih lanjut dapat menghubungi Anwar Sholeh di nomor 0813 3079 8777. (adi/red)
