Latihan Dihentikan Polisi, Persela Ditarget Keluar dari Degradasi

  • Bagikan
TERLALU BANYAK: Latihan Persela Lamongan, Senin (20/12) dihentikan polisi karena banyaknya suporter yang datang ke stadion untuk melihat dari dekat latihan tim kesayangannya.

INDOSatu.co – LAMONGAN – Latihan perdana Persela Lamongan pasca memiliki pelatih anyar, Jafri Sastra, diwarnai aksi kurang simpati petugas Polres Lamongan. Latihan tim berjuluk Laskar Joko Tingkir itu akhirnya dihentikan oleh polisi, Senin (20/12). Itu terjadi lantaran banyaknya suporter LA Mania yang datang ke Stadion Surajaya, sehingga dianggap menciptakan kerumunan.

Jafri Sastra resmi menjadi pelatih baru Persela. Dia langsung memulai tugasnya dengan memimpin latihan anak asuhnya. Sebelum memulai latihan, Jafri berusaha membangkitkan samangat para pemain. Brifing singkat juga diberikan sebelum latihan dimulai.

Baca juga :   Persela All Star Inspirator Sepak Bola Lamongan, Bupati Ingin Persaudaraan Diperkuat

Sayangnya, latihan perdana tersebut tidak berlangsung lama karena dihentikan petugas Polres Lamongan. Latihan tersebut dibubarkan, selain dianggap menciptakan kerumunan, ratusan suporter LA Mania itu dinilai tidak menerapkan protokol kesehatan (prokes).

“Dikhawatirkan menciptakan klaster baru, latihan sementara dihentikan,” kata
AKP Agus Sumbono, Kabag OPS Polres Lamongan.

Sementara itu, Pelatih Persela, Jafri Sastra membantah bahwa latihan Persela dihentikan polisi. Yang dihentikan itu kedatangan suporter yang sangat banyak di stadion. Saat ini, kata dia, pemain hanya menjalani latihan ringan saja.

Baca juga :   Kurang Beruntung, Persela Kalah Lawan Persita di Stadion Ngurah Rai

Suporter yang datang ke stadion memang lumayan banyak. Hal itu dimaklumi karena mereka merindukan tim kebanggaanya dan ingin memberi dukungan serta semangat agar timnya tersebut bisa menang di babak dan pertandingan selanjutnya.

Jafri mengaku akan bekerja keras untuk mengeluarkan Persela dari zona degradasi. Saat ini, kondisi Persela memang sedang tidak bagus. “Meski demikian, semua itu tidak menghalangi untuk bangkit dari zona tersebut. Kita masih punya 17 pertandingan dan kita masih punya kesempatan luas,” kata Jafri di hadapan para pemainnya.

Baca juga :   Tiba di Indonesia, Kluivert Bakal Dikenalkan ke Publik dan Hadiri Ragam Pertemuan

Jafri menyatakan bahwa, saat ini yang dibutuhkan adalah selalu menjaga kekompakan dan bekerja keras demi menyelamatkan Persela di zona degradasi. “Kita harus bekerja keras, dan satu sama lain harus saling menjaga kekompakan. Dan yang lebih penting adalah terus berdoa untuk kebaikan Persela,” katanya. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *