Lantik Pj. Ketua PWNU Jatim, Gus Yahya Ingatkan Peran NU sebagai Pemangku Keagamaan

  • Bagikan
JANGAN BEREBUT LAYANGAN PUTUS: Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (tengah) bersama Sekjen PBNU Saifullah Yusuf (kanan) usai melantik KH Abdul Hakim Mahfudz (kiri) di Gedung PWNU Jawa Timur,.

INDOSatu.co – SURABAYA – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mengingatkan kembali alasan NU didirikan, yakni sebagai pemangku kewenangan keagamaan di Nusantara. Hal itu sampaikan Gus Yahya di hadapan fungsionaris PWNU dan PCNU se-Jawa Timur.

Penyampaian pesan itu dilakukan usai mengukuhkan KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin) sebagai Penjabat Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur di Ballroom KH Hasyim Asy’ari, Gedung PWNU Jawa Timur, Surabaya, Senin (15/1) kemarin.

Gus Yahya menegaskan bahwa, organisasi NU harus ditata sedemikian rupa agar terwujud koherensi atau kepaduan organisasi mulai tingkat PBNU hingga level terbawah. Apalagi, kata Gus Yahya menegaskan, posisi NU sebagai pemegang kewenangan atas agama. Dalam hal ini, Islam Ahlussunnah wal Jama’ah menjadi misi utama kepengurusan PBNU di tengah dinamika situasi saat ini, baik skala nasional maupun global.

Baca juga :   Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf Masuk Daftar 50 Muslim Paling Berpengaruh di Dunia

Perhatian PBNU untuk ikut berperan dalam isu peradaban nasional dan global adalah bentuk nyata dari upaya memperkuat NU sebagai pemegang otoritas keagamaan ini.

“Karena sebagai pemangku kepentingan keagamaan, maka NU meneguhkan gerakannya sebagai organisasi keagamaan dan kemasyarakatan atau jam’iyyah diniyyah-ijtima’iyyah (organisasi keagamaan kemasyarakatan),” tutur Gus Yahya sambil mewanti-wanti pemegang kendali organisasi di NU bukan ketua tanfidziyah, tetapi rais syuriah.

Karena itu, Gus Yahya mengajak seluruh pengurus NU untuk menjalankan organisasi NU berdasarkan ideologi yang sudah dirumuskan dan ditanamkan para muassis, khususnya Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari, salah satunya dalam khutbah iftitah yang kemudian ditetapkan menjadi Preambule atau Muqaddimah Qonun Asasi.

Baca juga :   DKPP Prioritaskan Perkara Dugaan KEPP Ketua KPU terkait Dugaan Asusila

Gus Yahya mengutip khutbah itu, bahwa Hadratussyekh mengajak seluruh ulama Ahlussunnah wal Jamaah dan seluruh masyarakat muslim dari semua kalangan, untuk masuk ke dalam jam’iyyah yang diberi nama jam’iyyah Nahdlatul Ulama.

“Masuklah dengan penuh kecintaan, kasih sayang, rukun, bersatu, dan dengan ikatan jiwa raga, karena NU Ini adalah jam’iyah yang lurus, bersifat memperbaiki dan menyantuni,” kata Gus Yahya mengutip khutbah iftitah Hadratussyekh.

Untuk mewujudkan misi mulia ini, tidak ada pilihan lain bagi PBNU untuk menjaga kepaduan atau koherensi, dengan melakukan konsolidasi organisasi dan kepengurusan. Tantangan lokal, nasional hingga global yang cukup dinamis, mengharuskan NU berani melakukan lompatan dan cara pandang baru agar kuat berperan dalam isu peradaban.

“Meneguhkan peran pemangku kewenangan agama dalam situasi baru ini, tidak bisa lagi, kita menggunakan logika mencuri mangga dan berburu layangan putus seperti yang selama ini kita jalankan,” tegas Gus Yahya sambil jelaskan berbagai upaya PBNU menggalang dukungan internasional untuk membantu Palestina menghadapi invasi Israel di Gaza.

Baca juga :   Setelah Vatikan, Dukungan Muktamar Internasional R-20 Datang dari Liga Muslim Dunia

Gus Yahya memaklumi kegaduhan-kegaduhan di organisasi yang dipimpinnya juga disebabkan masih kuatnya mindset ‘nyolong pencit’ atau mencuri mangga tetangga dan ‘nguyak layangan pedot’ atau mengejar layangan putus.

Keduanya, menurut Gus Yahya menyempatkan entitas NU selalu berada di pinggiran dan senang berebut sisa orang lain. “Harus diubah, melalui otoritas keagamaan dan masyarakat yang dimilikinya. NU tidak boleh lagi berorientasi rebutan mangga tetangga, tetapi mendorong terwujudnya perkebunan mangga yang luas. Tidak lagi berebut layangan putus, tetapi mendorong industri penerbangan yang kuat, misalnya!,” tegasnya. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *