INDOSatu.co – LAMONGAN – Sejak digitalisasi pembayaran pajak ditetapkan pada 2022, realisasi penerimaan pajak Pemerintah Kabupaten Lamongan mampu melampaui target. Pada 2024, tercatat capaian penerimaan wajib pajak di Lamongan sebesar Rp 177 miliar dari target Rp 172 miliar.
Dengan demikian, secara persentase penerimaan pajak mampu mencapai 103 persen. Untuk pajak bumi dan bangunan (PBB), semenjak adanya E-PBB juga berhasil merealisasikan Rp 49,9 miliar dari target Rp 48 miliar di tahun 2024 atau 104 persen.
“Sebelum ada digitalisasi pajak, kepatuhan wajib pajak Lamongan tidak pernah mencapai 100. Akan tetapi, setelah digitalisasi diberlakukan, mampu melampaui target,” tutur Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Lamongan Pujo Broto Iriawan Putra kepada wartawan di Kantor Bapenda Lamongan, , Rabu (26/2).
Selain meningkatkan kepatuhan wajib pajak, digitalisasi pajak juga bertujuan untuk memberikan pelayanan pajak secara mudah dan akuntabel kepada masyarakat di Kota Soto tersebut.
“Dengan pembayaran secara digital, jumlah yang dibayarkan akan sesuai. Sehingga mengurangi penyelewengan pajak,” kata Pujo.
Dijelaskan Pujo, di Kabupaten Lamongan implementasi digitalisasi pajak sudah 100 persen. Meskipun masih ada masyarakat di beberapa desa yang masih menitipkan pembayaran melalui perangkat desa. Namun perangkat desa itu juga akan membayarkan secara online.
Melihat kondisi tersebut, Bapenda Kabupaten Lamongan terus melakukan sosialisasi terkait cara melakukan pembayaran pajak secara online. Salah satunya yang akan digelar adalah high level meeting pada 4 Maret mendatang. Pada high level meeting nanti akan menghadirkan secara langsung perwakilan dari Bank Indonesia sebagai narasumber.
“Setiap hari perwakilan dari Bapenda Lamongan hadir ke Kecamatan untuk melakukan edukasi tata cara pembayaran pajak secara online,” jelas Pujo.
Bapenda Kabupaten Lamongan juga sudah menyiapkan ragam kanal pembayaran online, mulai dari MPP Mobile, Sinopa Lamongan (website), mobile banking (Bank Jatim, BDL, BNI Mandiri), QRIS, bahkan e-commerce.
“Bapenda Kabupaten Lamongan sudah menyiapkan berbagai kanal, agar tidak merepotkan masyarakat. Jika tidak memungkinkan download aplikasi, kami juga menyediakan website, yakni Sinopa,” pungkas Pujo. (*)