Kunjungi Kampung Rusia, Bamsoet Dorong Bali Jadi Tujuan Wisata Turis Digital Nomads

  • Bagikan
IMPIAN TURIS MANCA: Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (pakai kaos oranye) saat mengunjungi PARQ Space Hotel Ubud, Jumat (21/4).

INDOSatu.co – BALI – Ketua MPR RI yang juga Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengapresiasi terobosan para pelaku usaha pariwisata Bali dalam menghidupkan kembali pariwisata Pulau Dewata itu, pasca pandemi Covid-19. Sebagaimana dilakukan managemen PARQ Space Hotel yang berada di kawasan yang dikenal sebagai kampung Rusia, Ubud, Bali.

PARQ Space Hotel bukanlah kampung Rusia. Parq Ubud adalah sebuah tempat yang terbuka untuk siapa saja, termasuk masyarakat lokal. PARQ Space Hotel tidak hanya menyediakan penginapan dan jasa kuliner melalui restoran, namun juga menyiapkan coworking space bagi para turis yang ingin bekerja secara jarak jauh (remote jobs) dari Bali maupun pekerja work from anywhere (WFA) dari Bali. Kedua pelaku remote jobs maupun WFA ini dikenal dengan istilah digital nomads (nomaden digital).

Baca juga :   Kunjungi Pengrajin Kuningan di Bali, Ketua MPR Dorong UMKM Perkuat Pasar Internasional

Sejak September 2022 lalu, Indonesia telah menetapkan bahwa visa tujuan sosial budaya (B211) bisa digunakan bagi warga negara asing/turis digital nomads yang ingin melakukan remote jobs maupun WFA dari Indonesia. Dengan jangka waktu 60 hari dan bisa diperpanjang sampai 180 hari.

”Khusus untuk Indonesia, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sejak akhir 2022 lalu juga sudah mendorong agar Bali, terutama di wilayah Ubud dan Canggu berpotensi untuk menjadi tujuan digital nomads dari Rusia, Inggris dan Jerman,” ujar Bamsoet usai bertemu Owner PARQ Space Hotel I Gusti Ngurah Eka Sidimantra, co-founder and CEO Andre Frey dan General Manager (GM) I Made Dwi Suryapermadi saat mengunjungi PARQ Space Hotel Ubud, Jumat (21/4).

Baca juga :   Terima Dubes Arab Saudi untuk Indonesia, Ketua MPR RI Dorong Peningkatan Kerja Sama Haji Indonesia-Arab Saudi

Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memperkirakan, setidaknya ada 3,6 juta turis remote jobs yang berpotensi bisa didatangkan ke Bali. Mengingat budaya kerjaj arak jauh menjadi semakin populer sejak pandemi Covid-19.

Kemenparekraf mencatat, kata Bamsoet, pada periode Januari-Agustus 2022 saja tercatat sudah ada 3.017 wisatawan yang menggunakan visa digital nomads. Terobosan yang dilakukan Parq Ubud dengan menghadirkan coworking space, patut diapresiasi dan diikuti pelaku usaha wisata lainnya.

”Sehingga, semakin membuat Bali menjadi rumah yang nyaman. Bukan hanya bagi turis domestik dan internasional yang ingin menikmati keindahan alam, seni, dan budaya Bali saja. Melainkan juga bagi para pelaku digital nomad,” jelas Bamsoet.

Baca juga :   Temui Ketua Umum Demokrat, Bamsoet dan AHY Bahas Pemisahan Pileg dan Pilpres

 

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menerangkan, selain menjadi destinasi wisata alam dan budaya berkelas dunia, Bali juga telah dikenal sebagai wisata yang menyiapkan konsep MICE (meetings, incentives, conferences and exhibitions tourism).

“Pemandangan alam yang indah, seni dan budaya yang menakjubkan, biaya hidup terjangkau, serta akses internet yang cepat, membuat Bali menjadi destinasi unggulan bagi para digital nomads. Mereka bisa berwisata di Bali, sambil tetap memantau pekerjaan mereka dari jarak jauh,” pungkas Bamsoet. (adi/red)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *