INDOSatu.co – BOJONEGORO – Selain alam, sejarah, seni dan budaya, kuliner menjadi pilar penting dalam membentuk khas cita rasa suatu daerah dalam mendongkrak kunjungan wisata di Bojonegoro. Salah satu kuliner yang saat ini lagi digandrungi wisatawan yang datang ke Bojonegoro adalah kuliner Sego Gulung (nasi gulung).
Kuliner khas wisata di daerah energi pertambangan minyak tradisional daerah Wonocolo di Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro itu, wisatawan dapat menikmatinya ketika berkunjung ke sana. Bentuknya yang unik seperti lontong kukus dibungkus persegi empat dengan bahan alami daun pisang lalu diikat dengan tali ini memiliki cita rasa yang unik. Serasa lebih menggoda tentu ditambah dengan menu yang lain, yakni sayur lodeh, sambal, tempe goreng, dan kerenyahan rempeyek.
Menangkap potensi tersebut, Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro mengundang sejumlah Kepala Desa perwakilan Kecamatan, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), dan pelaku usaha kuliner untuk mengikuti workshop dan Gelar Produk Pelaku Ekonomi Kreatif Subsektor Kuliner untuk Menunjang Destinasi Wisata Dalam Bingkai Kearifan Lokal di Gedung Serba Guna, Senin, (25/7).
Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah bergabung secara virtual. Juga sejumlah nara sumber, Ketua Forum Komunikasi Pusat Pelatihan dan Pedesaan Swadaya (FKP4S) Jawa Timur yaitu Ismail Fani; Wakil Ketua Kadin DI Yogyakarta Arief Efdendi; Ketua Pokdarwis Sambirejo Mujimin; dan pengelola kuliner restoran balkondes serta destinasi Wisata Tebing Breksi, Prambanan, Sleman, Yogyakarta.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemkab Bojonegoro, Budianto menjelaskan, kegiatan workshop ini sebagai sarana pembelajaran aktif dan searah antara peserta dan pemateri, sekaligus gelar kuliner khas yang sudah mulai dikembangkan di destinasi wisata di 28 Kecamatan di Kabupaten Bojonegoro. Selanjutnya, juga akan dilakukan pembinaan untuk penyempurnaan produk oleh nara sumber, sekaligus sebagai kurator yang mengunjungi stand produk kuliner masing-masing kecamatan.
Kegiatan workshop ini sebagai wadah menambah wawasan, membangun jaringan dan menjalin kemitraan antar peserta pelaku ekonomi kreatif subsektor kuliner dalam bingkai kearifan lokal. Sehingga, dapat berkreasi menciptakan inovasi kuliner yang higienis, sehat, aman, dan sajian yang berbeda dalam rangka mendukung destinasi wisata di Kabupaten Bojonegoro.
Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah dalam sambutannya mengatakan, destinasi wisata tanpa dididukung adanya kuliner, tingkat ketertarikan pengunjung diperkirakan hanya 80 persen. Tetapi, kata dia, dengan adanya kuliner yang khas, akan memberi efek yang lebih 90 persen.
“Jadi, selain menikmati objek/panorama alam, wisatawan bisa memanjakan lidah dengan sajian kuliner tersebut. Sehingga, destinasi wisata di desa dan kuliner menjadi satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan,’’ kata bupati Anna. (*)