INDOSatu.co – GORONTALO – Wakil Ketua MPR RI, Prof. Dr. Ir. H. Fadel Muhammad mengungkapkan bahwa di setiap diri manusia, termasuk mahasiswa, pada dasarnya memiliki jiwa leadership dan enterpreneurship. Namun, tidak semua individu mampu membangun potensi tersebut secara maksimal.
“Potensi itu bisa dibangun secara maksimal sehingga mampu membawa perubahan dalam perjalanan hidup menuju kesuksesan, jika kita mau mengasah leadership dan enterpreneurship secara konsisten,” ujar Fadel Muhammad, saat memberi Kuliah Umum dengan tema ‘Leadership & Enterpreneurship’ kepada sekitar 150 mahasiswa lintas fakultas Universitas Nahdlatul Ulama Gorontalo (UNUGO).
Acara yang digelar di Kompleks Rektorat UNUGO, Kelurahan Pauwo, Kecamatan Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Kamis (21/9) ini dihadiri Wakil Rektor I Muchlis Huutua, para dekan dan para Kaprodi serta tenaga pendidik atau dosen UNUGO.
Pimpinan MPR dari Kelompok DPD RI Dapil Provinsi Gorontalo ini menyebut, ada beberapa ciri atau tanda jika seseorang itu mampu mengasah jiwa leadership dan enterpreneurship. Antara lain, memiliki kehangatan dan kepedulian dengan sesama, memiliki visi jangka panjang jauh ke depan, kuat keinginan melihat sesuatu itu maju dan berkembang.
Terakhir, mereka tidak pernah gentar menghadapi segala rintangan, hambatan serta tantangan yang ada, sebab mereka sangat percaya pada kemampuan diri.
“Terasahnya jiwa leadership dan enterpreneurship ini sangat penting. Sebab, dua hal ini dibutuhkan di berbagai bidang seperti di politik, sosial, bisnis dan pemerintahan. Tapi, sayangnya belum pernah ada yang mengangkat ini (leadership dan enterpreneurship) menjadi ilmu tersendiri,” ujar mantan Gubernur Gorontalo dua periode ini.
Padahal, lanjut Fadel Muhammad, leadership dan enterpreneurship harus menjadi bagian dari keseharian manusia, terutama para pemimpin dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang pemimpin dimanapun terutama di pemerintahan.
“Ada beberapa kunci utama dari leadership dan kewirausahaan itu ketika dia menjabat harus muncul menjadi karakter. Pertama, dia harus inovatif tidak harus tinggal diam memberikan semangat kepada lingkungan sehingga, lingkungan tumbuh karena inovasi yang ada. Kedua, harus berani membuat terobosan,” terang alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) ini.
Diceritakan Fadel Muhammad, saat dirinya menjabat Gubernur Gorontalo, soal leadership dan enterpreneurship sudah menjadi concernnya untuk terasah di lingkungan pejabat-pejabat di wilayah pemerintahannya.
“Saya sampai membuat agenda training untuk dua hal itu, dengan mendatangkan para ahli untuk memberikan gambaran dan contoh yang utuh dari hebatnya leadership dan enterpreneurship,” tambah Fadel.
Hal tersebut sangat penting ditekankan Fadel Muhammad waktu itu, sebab sudah sejak lama sekitar tahun 90-an dalam pemerintahan telah muncul konsep New Public Management (NPM). Paradigma NPM meninggalkan konsep pemerintahan lama, yakni Old Public Administration (OPA).
Secara umum, NPM ini dipandang sebagai suatu pendekatan dalam administrasi publik yang menerapkan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dalam dunia manajemen dan disiplin yang lain untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas kinerja pelayanan publik pada birokrasi modern.
“Ketika saya mengambil pendidikan S3 di Universitas Gadjah Mada (UGM), saya banyak mempelajari dan memperdalam tentang perubahan OPA ke NPM. Kemudian, saya membuat teori baru yaitu mengenai Reinventing Local Government. Dan ini saya dapat pada tahun 2007,” terang Guru Besar Universitas Brawijaya Malang (Unibraw) ini.
Teori Fadel Muhammad tersebut, kemudian menjadi sebuah buku best seller dengan judul ‘Reinventing Local Government: Pengalaman dari Daerah’ oleh Fadel Muhammad yang rilis tahun 2008.
Melihat betapa penting dan seriusnya karakter leadership dan enterpreneurship ini, Fadel Muhammad menganjurkan kepada Universitas Nahdlatul Ulama Gorontalo, agar menyiapkan mata kuliah dan masuk dalam kurikulum tentang kepemimpinan dan kewirausahaan. Sebab, leadership dan enterpreneurship ini sangat luarbiasa pula untuk pengembangan sumber daya manusia atau SDM.
”Ketika saya menjadi Gubernur, saya memiliki tiga program unggulan. Pertama soal SDM, Kedua soal pertanian jagung, dan Ketiga ingin mengembangkan kelautan seperti rumput laut dan budi daya ikan. Nah, SDM ini saya prioritaskan, sehingga saya tempatkan di posisi teratas dalam tiga program unggulan saya itu,” tandas tokoh nasional yang akan kembali mencalonkan sebagai anggota DPD RI dari Dapil Gorontalo pada Pemilu 2024 ini. (adi/red)