KPK Tetapkan Walikota Bima Tersangka, Ali Fikri: Penyidik Terus Kumpulkan Bukti

  • Bagikan
DALAMI KASUS: Penampakan Gedung KPK. Saat ini KPK telah menangani kasus dugaan gratifikasi yang diduga melibatkan Walikota Bima, Muhammad Lutfi, bahkan yang bersangkutan telah ditetapkan sebagai tersangka.

INDOSatu.co – JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan telah menggeledah kantor Wali Kota Bima, Provinsi NTB. Penggeledahan dilakukan pada Selasa (29/8). Tim KPK datang ke gedung Wali Kota Bima dengan dikawal sejumlah anggota Brimob. Proses penggeledahan berjalan lancar dan seluruh aparatur sipil negara diminta untuk mensterilkan area.

KPK melakukan penggeledahan berkaitan dengan dugaan tindak pidana korupsi dan gratifikasi pengadaan barang dan jasa yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bima. Penggeledahan yang dilakukan oleh tim KPK untuk mengumpulkan alat bukti dugaan tindak pidana korupsi dan gratifikasi pengadaan barang dan jasa.

Baca juga :   Dewan Pakar Mundur Ramai-ramai, Irwan Prayitno: Kami Hormati Undur Diri Itu

Kasus tersebut sudah masuk tahap penyidikan. Bahkan, Wali Kota Bima Muhammad Lutfi sudah berstatus tersangka dan saat ini sedang berada di Jakarta.

Juru Bicara KPK Ali Fikri masih enggan merespons saat disinggung informasi tersebut. Meski demikian, Ali membenarkan bahwa tim penyidik KPK telah melakukan penggeledahan di sejumlah lokasi di Kota Bima. Termasuk salah satunya di ruang kerja Wali Kota Bima.

“Informasi yang kami peroleh, betul hari ini (29/8) ada tim KPK di Kota Bima,” kata Ali kepada wartawan, Selasa (29/8).

Baca juga :   Ketum PBNU Larang Keras Pengurus NU Bawa Organisasi untuk Politik Praktis

Ali juga masih enggan mengungkap secara gamblang terkait dengan perkara apa penggeledahan tersebut. Yang jelas, kata Ali, tim penyidik sedang mencari bukti berkaitan dengan dugaan korupsi di Bima.

“Sedang melakukan kegiatan pengumpulan bukti sebagai bagian proses penegakan hukum. Pada saatnya kami pastikan di sampaikan perkembangannya,” ujar Ali.

Berdasar penelusuran INDOSatu.co, Muhammad Lutfi merupakan putra kelahiran Bima 15 Agustus 1971. Ia merupakan salah satu kader Partai Golkar sejak tahun 2003 hingga sekarang dan terpilih menjadi anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar selama periode 2009-2014 mewakili Daerah Pemilihan NTB.

Baca juga :   Kejar Target! Per Tahun Prevalensi Stunting Harus Turun 3 Persen

Muhammad Lutfi terpilih kembali menjadi Anggota DPR-RI periode 2014-2019 dari Partai Golongan Karya setelah memperoleh 59.704 suara.

Pada Pilkada serentak tahun 2018, Lutfi mencalonkan diri dan terpilih sebagai Wali Kota Bima. Ia bersama pasangannya, yakni Wakil Wali Kota Feri Sofiyan, SH, dilantik oleh Gubernur NTB sebagai Wali Kota dan Wakil Walikota pada 26 September 2018 di Mataram. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *