Kontra Radikal, Jadi Sarana Pemutus Mata Rantai Terorisme di Lamongan

  • Bagikan
HAPUA IMAGE: Bupati Lamongan menyampiakan sambutan dalam Focus Group Discussion (FGD) Kontra Radikal, hasil kerja sama antara Pemkab dan Humas Mabes Polri yang digelar di Pendopo Lokantantra, Kabupaten Lamongan.

INDOSatu.co – LAMONGAN – Terorisme menjadi permasalahan global yang mengikis dan memecah kestabilan negara. Itu karena terorisme ditanamkan di benak masyarakat dengan balutan dalil-dalil keagamaan.

Terlebih di era globalisasi dengan banyaknya perubahan dan distribusi informasi, kebenaran suatu informasi menjadi samar. Sehingga, perlu dilakukan upaya pencegahan dan penanggulangan paham radikal di masyarakat.

Terkait penanggulangan paham terorisme itu, Pemkab Lamongan bekerja sama dengan Humas Mabes Polri, menggelar kegiatan  Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka Kontra Radikal di wilayah Polda Jatim, di Pendopo Lokatantra Kabupaten Lamongan, Rabu (12/10).

Baca juga :   Hadir di Harlah PPAD, Bupati Beri Apresiasi Berkat Jalinan Sinergi dengan Pemkab

Diikuti berbagai elemen masyarakat, mulai dari aparat  pemerintahan, Babinsa, Babinkantibmas, tokoh keagamaan, tokoh masyarakat, hingga mahasiswa, kegiatan ini digelar sebagai upaya bersama dalam menanggulangi paham radikalisme dan terorisme di Kabupaten Lamongan.

Mengingat Kabupaten Lamongan mempunyai catatan ditemukannya teroris yang berasal dari Lamongan maupun yang bersembunyi di Lamongan. Sehingga, kegiatan ini menjadi perhatian penting dalam mewaspadai agar tidak tumbuhnya kembali paham kontra radikal di Kota Soto ini.

‘’Kontra radikal merupakan upaya membangun personal untuk mencegah paham radikalisme terorisme yang saat ini banyak dilakukan oleh kelompok tertentu melalui berbagai elemen, baik ideologi politik, ekonomi, sosial dan budaya dengan tujuan merubah paham seseorang menjadi radikal,” kata Kasubbag Berita Divhumas Polri AKBP Gatot Hendro Hartono saat membacakan sambutan Kadiv Humas Polri Irjen (Pol) Dedi Prasetyo

Baca juga :   Pelantikan PPDI, Bupati Yuhronur Ajak Wujudkan Swasembada Pangan

Sehingga, perlu dilakukan kegiatan untuk mendiskusikan kontra radikal yang menjadi upaya pemutusan mata rantai penyebaran radikalisme di kalangan masyarakat.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut sebagai narasumber, mantan teroris Ali Fauzi Manzi, yang saat ini menjadi Ketua Yayasan Lingkar Perdamaian, dan Pengurus Harian BPET MUI Pusat Makmum Rasyid.

Pada kesempatan tersebut juga mendiskusikan bagaimana bahayanya paham radikalisme terorisme dapat menjadi ancaman NKRI, serta bagaimana dapat kembalinya napiter dalam lingkaran perdamaian kebangsaan.

Baca juga :   Kemenag Jatim Gelar Bimtek, Kabid Pendma: Madrasah Harus Berkelas Dunia

Sementara itu, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengatakan, bahwa paham radikal bisa memasuki komunitas dan lintas generasi, sehingga perlu diwaspadai dan ketahui sejak dini.

Dengan kegiatan semacam ini, dibarengi dengan semangat kesadaran akan pentingnya kegiatan seperti ini.

‘’Para tokoh masyarakat, ulama, dan lainnya, untuk peduli terhadap masalah terorisme sebagai wujud cinta terhadap persatuan dan kesatuan NKRI,” kata Bupati Yuhronur, dalam sambutannya. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *