INDOSatu.co – JAKARTA – Konflik antara PBNU dan PKB makin meruncing saja. Bahkan, organ sayap organisasi PBNU dan PKB seolah unjuk diri. Setelah Barisan Serbaguna (Banser) siap dibelakang PBNU, kini Garda Bangsa juga siap unjuk kekuatan untuk memback-up PKB yang dipimpin Muhaimin Iskandar.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DKN Garda Bangsa, Muhammad Rodli Kaelani menegaskan bahwa, pihaknya siap melawan siapapun yang berani mengganggu dan mengobok-obok Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Hal itu menanggapi sikap politik yang dilakukan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang ingin ambil alih PKB.
“Kami Garda Bangsa, sebagai elemen muda kader politik NU akan melawan siapa pun orangnya yang mengobok-obok PKB,” kata Rodli dalam keterangannya kepada wartawan di Jakarta.
Dia mengatakan, Garda Bangsa adalah kader muda NU dan militan ke PKB yang siap membela kebenaran. Karena itu, Garda Bangsa siap berhadapan dengan kelompok mana pun atas kisruh yang mengganggu PKB.
“Kami tidak akan pernah terima pemimpin kami Gus Muhaimin diganggu, karena beliau pemimpin yang sudah teruji, terbukti membesarkan dan menyukseskan PKB pada setiap pemilu, dan mengartikulasikan aspirasi politik pesantren dan warga NU,” ungkap mantan Ketua Umum PB PMII ini.
Karena itu, ujar Rodli, Garda Bangsa siap berada di barisan terdepan dan menjadi ujung tombak setiap saat jika dibutuhkan oleh pimpinan PKB. “Sedikitpun bagi kami tidak ada yang ditakuti, apalagi terhadap oknum-oknum yang berwatak makelar politik mengatasnamakan NU,” tukasnya.
Lebuh lanjut, dijelaskan Rodli, PKB adalah institusi politik otonom yang tidak bisa diintervensi oleh siapa pun. Hasil Pileg 2024 juga menunjukkan bahwa PKB mendapatkan penambahan 10 kursi di DPR RI. Kursi di tingkat DPRD provinsi, kabupaten, dan kota juga mengalami kenaikan signifikan.
“Ini bukti bahwa PKB dicintai oleh masyarakat khususnya warga Nahdliyin sebagai pemilih utama,” tutur Rodli Kaelani.
Namun, di saat PKB sedang mengalami peningkatan jumlah suara dan jumlah kursi dewan, ada pernyataan petinggi PBNU yang mengintervensi dan hendak menyerobot kepemimpinan Gus Imin.
“Padahal tidak ada kontribusi dan jelas malah menggembosi PKB di Pileg kemarin. Kami tidak akan tinggal diam,” tandas Rodli. (*)