INDOSatu.co – JAKARTA – Koalisi antara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Gerindra kian dekat saja. Terkini, dua pengurus teras dua partai tersebut, yakni Sekjen Gerindra Ahmad Muzani dan Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar bertemu dalam forum yang bukan pertemuan secara kebetulan.
Keduanya menghadiri Tabligh Akbar peringatan Tahun Baru Islam 1444 H di Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (30/7). Kabar yang beredar di kalangan wartawan, acara tabligh akbar tersebut memang sengaja diinisiasi oleh orang-orang dekat kedua partai tersebut.
Harapannya, agar koalisi tersebut bisa segera diresmikan. Yakni menduetkan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum DPP PKB Muhamiin Iskandar. Keduanya dinilai pasangan yang diyakini bisa memenangi Pilpres 2024 karena kedua partai tersebut punya basis dukungan yang fanatik.
Karena acara bernuansa keagamaan, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani justru lebih banyak mengupas soal makan peringatan Tahun Baru Islam 1444 H. Muzani berharap, peringatan Tahun Baru 1444 Hijriyah harus menjadi momentum memperkuat persaudaraan antarumat beragama.
“Semua sepakat Indonesia ini adalah negara besar, bangsa yang toleran. Itu tercermin dari keberagaman keyakinan yang ada di negara kita. Karena itu, kita sepakat untuk menjaga Pancasila sebagai dasar negara dan itu adalah sebuah kewajiban,” kata Muzani dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (30/7).
Pria yang juga Wakil ketua MPR itu mengajak bahwa momentum Tahun Baru Islam 1444 Hijriyah juga diharapkan menjadi momen peningkatan iman dan takwa umat Islam untuk beribadah kepada Allah SWT.
“Ini adalah cara kita untuk memperjuangkan diri dalam menjaga persatuan dan kesatuan negara kita, memperkuat tali persaudaraan antarumat beragama, serta memperkuat rasa saling gotong royong antar sesama,” ujarnya.
Dia menuturkan peningatkan iman umat Muslim di Indonesia semakin baik. Itu tercermin dari jumlah jamaah Indonesia yang menjalankan ibadah di masjid-masjid.
Termasuk antrean ibadah haji yang begitu panjang serta banyaknya rakyat yang menjalankan umrah setiap tahunnya. Menurut Muzani, hal tersebut berimplikasi semakin kuatnya kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Dalam catatan kami, semakin hari tempat ibadah semakin ramai. Semakin hari tingkat beribadah kita kepada Allah SWT semakin baik. Contoh haji kita antreannya panjang sekali. Umroh semakin ramai setiap tahunnya. Dengan demikian kami meyakini bahwa bangsa Indonesia semakin taat beribadah,” ucapnya.
“Bukan hanya umat Muslim, melainkan juga umat beragama lainnya. Maka kami meyakini, jika semua umat beragama semakin taat beribadah yang beradah, maka negara kita, bangsa Indonesia akan semakin kuat dan kokoh,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar juga menyampaikan pentingnya pendidikan politik kepada rakyat tentang bahaya politik uang. Pria yang akrab disapa Cak Imin itu mengatakan, apabila politik uang di Indonesia semakin marak, maka biaya politik di setiap pemilu akan semakin mahal.
“Sudah jelas kan. Politik uang akan menjadikan biaya politik di setiap pemilu akan semakin tinggi dan mahal. Ini tentu akan menutup peluang bagi aktivis dan masyarakat kompeten lainnya yang ingin berjuang di jalur politik,” tukas politisi asal Jombang, Jawa Timur itu. (*)