INDOSatu.co – ANKARA – Konflik berkepanjangan di Afganistan membuat Amerika was-was. Karena perang yang tidak berkesudahan itu, Presiden AS Joe Biden mengaku bahwa Washington akan mengirim 5.000 tentara ke ibu kota Afghanistan untuk mengevakuasi staf kedutaan.
“Saya telah memberi izin pengerahan sekitar 5.000 tentara AS untuk memastikan kami dapat melakukan penarikan personel AS dan personel sekutu lainnya secara tertib dan aman, dan evakuasi warga Afghanistan yang tertib dan aman yang membantu pasukan kami selama misi kami dan mereka yang berisiko khusus dari Taliban,” kata Biden dalam sebuah pernyataan.
Dikutip Anadolu, Biden menekankan bahwa pasukan AS akan “mempertahankan kemampuan dan kewaspadaan untuk mengatasi ancaman terorisme masa depan dari Afghanistan.
Biden mengakui dia telah mengarahkan Menteri Luar Negeri Antony Blinken untuk mendukung Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dan para pemimpin negara lainnya untuk menghindari pertumpahan darah lagi dan mencoba menyelesaikan masalah negara itu secara politis.
Blinken juga akan menghubungi otoritas regional yang penting di Negara tersebut. “Kami telah menyampaikan kepada perwakilan Taliban di Doha, melalui Komandan Tempur kami, bahwa setiap tindakan mereka di lapangan di Afghanistan, yang menempatkan personel AS atau misi kami dalam bahaya di sana, akan ditanggapi dengan respons militer AS yang cepat dan kuat,” kata Biden.
“Saya telah menempatkan Duta Besar Tracey Jacobson bertanggung jawab atas upaya seluruh pemerintah untuk memproses, mengangkut, dan merelokasi pemohon Visa Imigran Khusus Afghanistan dan sekutu Afghanistan lainnya,” katanya.
Biden mengatakan AS peduli pada semua orang Afghanistan yang saat ini menghadapi ancaman keselamatan dan menambahkan bahwa pemerintah Amerika sedang mengupayakan evakuasi yang aman bagi mereka yang membantu perjuangan AS dan juga keluarga mereka.
Presiden menggarisbawahi bahwa tujuannya adalah untuk pemindahan personel yang aman dan cepat di negara itu. Taliban telah memperoleh kemajuan pesat dalam beberapa hari terakhir dan sekarang menguasai 24 dari 34 ibu kota provinsi Afghanistan.
Kota-kota lain yang dikuasai oleh Taliban, diantaranya Qalat, Tarinkot, Pul-e-Alam, Kandahar, Lashkargah, Herat, Feroz Koh, Qala-e-Nau, Ghazni, Fayzabad, Aybak, Zaranj, Sheberghan, Kunduz, Pul-e-Khumri, Taluqan dan Sar-e-Pul.
Sementara itu, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, dalam pidato singkat yang disiarkan televisi, pada hari Sabtu mengaku bersumpah untuk terus mempertahankan pemerintahannya. “Negara ini berada dalam bahaya ketidakstabilan yang serius,” kata Ghani. (*)