Ketua MPR RI Ingatkan Pentingnya Bonus Demografi, Indonesia Tidak Boleh Gagal

  • Bagikan
CIUM KEBANGGAAN: Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo mencium kening Debby Pramestya, putrinya, yang dinyatakan lulus Angkatan 2023 SMAN 6 Jakarta, Sabtu (3/6).

INDOSatu.co – JAKARTA – Tantangan dunia pendidikan semakin kompleks dan dinamis, seiring dengan pesatnya kemajuan IPTEK serta derasnya arus globalisasi. Dunia pendidikan ‘dipaksa’ untuk terus beradaptasi agar tidak tergilas oleh laju peradaban.

Namun di sisi lain, dunia pendidikan juga dituntut untuk dapat berinovasi dan melakukan terobosan. Tidak hanya untuk menjawab setiap persoalan yang mengemuka, namun juga untuk meningkatkan daya saing di tengah semakin menguatnya pengaruh kompetisi global

Statemen tersebut disampaikan Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet) yang diamanahi mewakili para orang tua wisudawan di Perayaan Kelulusan Puterinya, Debby Pramestya Angkatan 2023 SMAN 6 Jakarta, Sabtu (3/6).

Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, menurut data yang dirilis World top 20, saat ini pendidikan Indonesia menempati peringkat ke 67 dari 209 negara di dunia. Realita dunia pendidikan tersebut mengisyaratkan masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Baca juga :   Raih Nilai Terbaik Nasional, Angkatan Pertama FK UM Surabaya Lulus 100 Persen

Pekerjaan rumah inilah, kata Bamsoet, yang harus dituntaskan bersama, melalui kerja sama dan kerja bersama. Sehingga, cita-cita para pendiri bangsa yang diamanatkan dalam konstitusi untuk ‘mencerdaskan kehidupan bangsa’ bisa tercapai dan diraih dengan baik.

”Kemajuan teknologi dan perkembangan zaman menjadikan pendidikan di sekolah tidak seharusnya ‘terpenjara’ oleh hambatan sekat ruang dan waktu. Sehingga, dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja,” kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar itu.

Baca juga :   Pendaftaran SNMPTN 2022 Dibuka 14 Februari, Budi: Baca-Cermati Memilih PTN

Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menambahkan, ketika usia kemerdekaan Indonesia mencapai satu abad di tahun 2045 atau dikenal dengan era Indonesia Emas, bangsa Indonesia akan mengalami bonus demografi.

Diperkirakan di tahun 2045 jumlah penduduk Indonesia mencapai 319 juta jiwa. Dari jumlah tersebut sekitar 70 persennya, atau sebanyak 223 juta jiwa adalah kelompok usia produktif. Bonus demografi ini harus dijadikan momentum penting untuk kemajuan bangsa dan negara.

”Karena itu, mulai dari sekarang perlu disiapkan dengan mencetak anak muda yang kreatif dan mampu menciptakan inovasi untuk kemajuan bangsa,” jelas Ketua Dewan Pembina Alumni Doktor Ilmu Hukum UNPAD itu.

Baca juga :   Halalbihalal Pimpinan MPR-Pegawai Setjen, Bamsoet Ingatkan Netralitas ASN Jelang Pemilu

Bamsoet berharap bangsa ini tidak boleh gagal memanfaatkan bonus demografi, seperti Brasil dan Afrika Selatan, karena tidak mampu mencetak generasi muda yang kreatif dan inovatif.

”Indonesia harus bisa mencontoh Korea Selatan yang sangat sukses memanfaatkan bonus demografi melalui gerakan anak mudanya yang berhasil mengguncang dunia melalui kemajuan teknologi dengan pengembangan industri elektrik dan kebudayaan K-pop nya,” pungkas pria yang akan kembali maju menjadi anggota DPR RI dari Dapil Jawa Tengah 7 (yang meliputi Kabupaten Purbalingga, Kebumen dan Banjarnegara), itu. (adi/red)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *