Ketua MPR Dukung KOI Anugerahi Presiden Jokowi Jadi Bapak Olahraga Indonesia

  • Bagikan
PUKUL GONG: Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo menilai, Presiden Jokowi layak menerima predikat sebagai Bapak Olahraga Indonesia karena berbagai kebijakan serta dukungan fasilitas yang diberikan pemerintah terhadap kemajuan olahraga selama ini.

INDOSatu.co – JAKARTA – Ketua MPR RI, yang juga Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat, Bambang Soesatyo mendukung rencana Komite Olimpiade Indonesia (KOI) menganugerahi Presiden RI, Joko Widodo, sebagai Bapak Olahraga Indonesia. Presiden Jokowi pantas menyandang gelar tersebut karena dinilai memiliki keberpihakan serta jasa yang besar bagi kemajuan olahraga Indonesia.

“IMI sendiri telah memberikan predikat Bapak Otomotif Indonesia kepada Presiden Jokowi saat Rakernas dan IMI Award 2023 bulan lalu. Penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi keluarga besar IMI atas segala dukungan Presiden Joko Widodo pada kemajuan dunia otomotif Indonesia,’’ kata Bamsoet melalui keterangan tertulis usai membuka Rapat Anggota KOI 2023, di Jakarta, Senin (6/3).

Dalam pandangan Bamsoet, predikat sebagai Bapak Olahraga Indonesia karena berbagai kebijakan serta dukungan fasilitas yang diberikan pemerintah terhadap kemajuan olahraga selama ini. Termasuk dalam mendorong event otomotif dunia di Indonesia. Diantaranya MotoGP, MXGP, Formula E, F1 Powerboat, Asia pasifik Rally Championship dan World Rally Championship di Medan Sumatera Utara serta berbagai event balap dunia lainnya.

Baca juga :   Kunjungi MPR RI, Wantimpres dan Bamsoet Bahas Isu Strategis, Termasuk Pilkada Langsung

Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini mendorong peningkatan prestasi semua cabang olahraga Indonesia di kancah internasional, agar lagu dan bendera Indonesia bisa berkibar di penjuru dunia. Sekaligus, kata Bamsoet, mengajak pengurus serta atlet seluruh cabang olahraga di Indonesia untuk bersama mengembangkan sport tourism di Indonesia.

“Olahraga juga bisa dikembangkan menjadi sebuah industri. Tidak ada salahnya jika kita juga belajar dari Swiss. Dengan menjadikan olahraga sebagai industri, bisa memberi pemasukan bagi pendapatan negaranya mencapai USD 22,8 miliar per tahun. Menyerap 2,4 persen dari seluruh pasar tenaga kerja, dan menciptakan sekitar 11.000 lapangan kerja baru dalam kurun waktu 12 tahun,” jelas Bamsoet.

Baca juga :   Merana, Juarai Piala Thomas, Merah Putih Tak Berkibar

Bamsoet yang juga Ketua Umum Pengurus Besar Keluarga Olahraga Tarung Derajat (PB KODRAT) ini juga mengajak para atlet Indonesia yang berlaga baik di kejuaraan nasional ataupun internasional untuk terus menjunjung sportivitas dan menghindari penggunaan doping untuk meraih kemenangan.

Berbagai pihak, kata Bamsoet, harus ikut memberikan dukungan, mengingat sebelumnya Indonesia Anti Doping Organization (IADO) yang kala itu masih bernama LADI, seringkali kesulitan memberi sanksi kepada atlet yang memakai doping. Lantaran cabang olahraga tempat atlet tersebut berada, dipimpin oleh pejabat negara maupun tokoh yang berpengaruh.

Baca juga :   Cara Bupati Yuhronur Promosikan Daerah, Melalui "City Run", Peserta dari Berbagai Daerah

“IMI dan PB KODRAT akan berdiri paling depan memberikan sanksi terhadap atlet balap motor maupun Tarung Derajat yang terbukti memakai doping. Langkah ini juga harus diikuti oleh cabang olahraga lainnya. Siapapun atlet yang terbukti memakai doping, wajib dikenakan sanksi oleh IADO. Ketua umum cabang olahraganya wajib memberikan dukungan,” pungkas Bamsoet.

Turut hadir antara lain Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari, Menteri PUPR Basuki Hadimulyono, Ketua Komisi X DPR RI Saiful Huda, Sekjen KONI Pusat Tubagus Lukman dan Ketua PWI Pusat Atal S. Depari. (adi/red)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *