Kembangkan Kreativitas, Optimistis Turunkan Angka Stunting lewat Asman

  • Bagikan
Ketua TP PKK Lamongan Anis Kartika (tengah) menyerahkan piala dan pengharagaan kepada pemenang dalam dalam Festival Asman, di Pendopo Lokatantra Kabupaten Lamongan, Selasa (28/5).

INDOSatu.co – LAMONGAN – Berhasil menurunkan angka stunting dari 27,05 persen di tahun 2022 menjadi 9,4 persen di tahun 2023, Pemerintah Kabupaten Lamongan optimistis mampu menurunkan kembali stunting dengan mengembangkan Asuhan Mandiri Tanaman Obat Keluarga (Asman Toga) di masa yang datang.

Sekretaris Daerah Kabupaten Lamongan Moh. Nalikan mengatakan, kreativitas yang dikembangkan kader-kader asman toga mampu memberikan dampak positif terhadap gizi dan nutrisi anak.

“Salah satu prinsipnya, stunting itu adalah pola, pola mengasuh, pola memberikan makan gizi, dan tadi sudah terjawab bagaimana para kader-kader mengelola sumber daya alam (SDA) dari tanaman obat keluraga yang ditanam di lingkungan, menjadi olahan makanan dan minuman yang memberikan manfaat besar bagi kesehatan,” tutur Nalikan dalam Festival Asman, di Pendopo Lokatantra Kabupaten Lamongan, Selasa (28/5).

Baca juga :   Sarasehan Kesehatan Jiwa, Nalikan: Orang Tua Harus Bisa Menjadi Teladan bagi Anak

Nalikan menceritakan, saat mengunjungi booth booth puskesmas dalam festival asman, banyak dijumpai berbagai olahan produk makanan maupun minuman yang berasal dari daun kelor. Tanaman yang tidak membutuhkan banyak perawatan tersebut memberikan berbagai manfaat untuk tubuh. Sehingga, diperlukan berbagai inovasi dan kreativitas pengolahan yang digemari oleh masyarakat.

“Perlu ada inovasi yang digulirkan seiring perkembangan zaman. Contohnya tadi tanaman asman toga diolah menjadi naget, minuman yang didalamnya mengandung komposisi asman toga ini menjawab perilaku dan kebutuhan masyarakat saat ini dan kedepannya, bagimana ini harus terus disesuaikan,” kata Nalikan.

Baca juga :   Cegah Perkawinan Anak, Gandeng Usaid Erat, Pemkab Lamongan Gelar Lokakarya

Tidak hanya itu, kader-kader asman yang diharapkan mampu memelihara kesehatan masyarakat secara mandiri ini juga dibekali teknik akupresur dari dokter spesialis akupresur RS Universitas Airlangga, Aryo Imandiri.

“Perlu ada pelatihan-pelatihan akupresur anak karena masih banyak yang memijat di dukun, sehingga perlu ada pelatihan akupresur massal agar nanti di desa bisa ada semuanya sebagai bagian dari kesehatan anak kita kalau anak sehat nanti terhindar dari stunting,” imbuh Nalikan.

Baca juga :   Pj. Bupati Adriyanto: BBGRM Jadi Momentum Hidupkan Budaya Gotong Royong

Tercatat saat ini telah ada 177 asman yang berkembang di 27 kecamatan, 11 dokter yang terlatih akupuntur, dan 64 tenaga paramedis yang telah dilatih akupresur.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lamongan dr. Moh. Chaidir Annas mengungkapkan, kelompok asman Kabupaten Lamongan telah menorehkan berbagai prestasi di kancah provinsi. Dari tahun-ketahun Lamongan mampu mempertahankan prestasinya menjadi juara satu.

Dalam upaya penggalian kreativitas asman melalui lomba booth asman toga. Puskemas Deket dinobatkan sebagai juara satu, disusul Puskesmas Maduran, dan Puskesmas Lamongan. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *