INDOSatu.co – LAMONGAN – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Pemkab Lamongan berkolaborasi dengan Dokter Hewan Praktisi Lamongan dan PDHI Jatim VI menyelenggarakan World Rabies and Animal Day. Kegiatan tersebut sebagai upaya Pemkab Lamongan dalam mengembangkan hewan peliharaan serta mencegah penularan penyakit yang disebabkan dari hewan kepada pemilik.
Kegiatan yang digelar di Lamongan Plaza Lt 1 itu diikuti sebanyak 35 peserta fashion show kucing, 30 peserta eating competition, dan 100 kuota dosis vaksin rabies. Meski hanya terdapat 100 dosis, kegiatan tersebut tidak mengurangi antusiasme masyarakat, mulai dari Lamongan, Bojonegoro, hingga Gresik, terlebih kegiatan ini tidak dipungut biaya serta terdapat berbagai hadiah menarik bagi para pemenang competition.
“Kesehatan hewan sungguh akan membawa dampak yang positif bagi kita dan perekonomian. Dan hewan peliharaan ini ada sebagian hewan yang bisa menularkan penyakit seperti anjing, kucing itu yang membawa virus rabies,” tutur Wakil Bupati Lamongan, Abdul Ro’uf, Ahad (9/10).
Pada kesempatan tersebut, juga dilaksanakan talk show dengan tema “Healthy Pet, Happy Owner”, yang diharapkan dapat menjadi bekal bagi pemilik dalam merawat hewan kesayangan dengan baik dan benar.
Terlebih besarnya bonding yang terbangun antara pemilik dengan hewan kesayangan yang begitu dekat serta masih adanya berbagai penyakit yang disebabkan oleh hewan kepada manusia. Hal itu menjadi titik balik bagi Pemkab Lamongan untuk menyosialisasikan bahaya penyakit rabies dan cara pencegahannya.
“Ini merupakan salah satu dari etalase Dinas Peternakan dan Kesehatan Kabupaten Lamongan. Salah satunya adalah hewan kesayangan hewan yang setiap hari bergelut dengan pemiliknya atau orang, makanya ini harus sehat dan aman agar tidak ada penularan penyakit yang terjadi melalui hewan,” kata Wahyudi, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lamongan.
Sementara itu, mulai hari ini, Ahad (9/10), Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi secara serentak telah membuka pasar hewan se-Lamongan. Aktivitas tersebut juga diharapkan akan memberi dampak yang sangat positif perkembangan ekonomi.
Pembukaan kembali pasar hewan tersebut karena pengendalian penyakit mulut dan kuku yang menyerang hewan ternak sudah berhasil tertangani dengan baik. Hewan ternak yang sembuh dari PMK sudah diatas 60 persen dan cakupan vaksin sudah juga mencapai telah 62 persen.
“Pembukaan kembali pasar hewan ini tentu dilandasi kondisi ternak yang sudah sembuh dan vaksin yang sudah memenuhi,” tutur Plt. Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Ummuronah.
Lebih lanjut, Ummuronah memaparkan, informasi berdasarkan Surat Keputusan Bupati Lamongan yang merupakah hasil rapat koordinasi bersama Asisten Ekonomi dan Pembangunan kemarin, bahwa pasar hewan yang berada di Kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan sudah bisa dibuka pada Ahad (9/10). (*)