INDOSatu.co – JAKARTA – Guna memperkuat silaturahmi dan membahas kerja sama di bidang pengembangan ekonomi syariah, Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah (DEKS) Bank Indonesia (BI) berkunjung ke kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah, di Jakarta.
“Kami menjalin silaturahmi yang selama ini sudah terjalin dengan baik dan ingin kami tingkatkan dengan program-program yang lebih nyata untuk pengembangan ekonomi syariah di Indonesia,” ungkap Kepala DEKS BI, Arief Hartawan, Selasa (12/7).
Bersama rombongan, Arief disambut langsung oleh Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas. Sedangkan Anwar Abbas yang juga wakil ketua umum MUI Pusat itu, didampingi Sekretaris Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) PP Muhammadiyah Mukhaer Pakkana, Direktur Lembaga Pemeriksa Halal dan Kajian Halal Thayiban (LPH-KHT) PP Muhammadiyah, Nadratuzzaman Hosen, bersama anggota MEK yang lain.
Selama ini, DEKS BI dan PP Muhammadiyah telah memiliki ikatan kerja sama yang telah dilakukan pada bulan September tahun 2021. Arief berharap, Muhammadiyah membantu pengembangan keuangan syariah yang ujungnya dapat mensejahterahkan umat Islam Indonesia.
“Kebetulan kami di BI menangani pengembangan keuangan syariah dan itu termasuk pemberdayaan, peningkatan sektor riil yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat, termasuk pembiayaan syariah dan kaitannya dengan literasi dan edukasi keuangan syariah,” ujar Arief.
Untuk jangka pendek, kata Arief, kerja sama yang bisa dilakukan adalah piloting dan replikasi desa-desa bisnis yang sukses untuk memajukan desa-desa lain yang masih tertinggal. Dengan banyaknya jaringan Muhammadiyah beserta amal usaha yang dimiliki, Arief mengaku yakin hal bisa tercapai.
Menyambung Arief, Sekretaris MEK PP Muhammadiyah, Mukhaer Pakkana menyatakan siap untuk segera mengimplementasikan ikhtiar memajukan umat melalui literasi keuangan syariah, pelatihan, riset, hingga piloting.
“Tentu ini akan kita kolaborasikan. Jadi, ada beberapa success story yang bisa direplikasi dengan di-support oleh DEKS BI, sehingga semua itu tidak hanya untuk kepentingan Muhammadiyah, tapi masyarakat yang lebih luas. Kami sudah data di MEK, dan mudah-mudahan ini bisa di-support oleh DEKS untuk direplikasi di beberapa tempat,” tambahnya. (*)