INDOSatu.co – BOJONEGORO – Pemilu 2024 di Bojonegoro yang tergelar pada 14 Februari lalu diwarnai kejutan. Selain banyak petahana yang kembali lolos, tak sedikit pula mereka mengakhiri dan terjegal menjadi anggota DPRD. Di sisi lain, wajah-wajah baru juga muncul dan terpilih menjadi anggota dewan.
Di Bojonegoro, misalnya, kejutan itu datang dari Partai Demokrat. Sukur Priyanto, ketua DPC Partai Demokrat itu akhirnya memperpanjang pengabdiannya sebagai wakil rakyat. Terpilihnya Sukur itu tergolong istimewa. Selain terpilih untuk yang kelima kalinya, kesuksesan Sukur juga diikuti oleh dua saudaranya.
Berdasar pengamatan INDOSatu.co, selain Sukur, dua saudaranya juga ikut lolos dan menjadi anggota DPRD. Dia adalah Didik Trisetyo Purnomo. Didik terpilih kembali menjadi anggota DPRD Bojonegoro setelah berjuang keras melalui dapil V (Kecamatan Ngasem, Kalitidu, Gayam, Malo, Purwosari, Kasiman, Kedewan, dan Padangan) dengan perolehan suara caleg 5.373 dengan suara partai 14.831.
Bagi Didik, terpilihnya kembali menjadi anggota DPRD Bojonegoro itu merupakan yang ketiga kalinya. Meski sempat berpindah dapil, toh Didik tetap lolos dan terpilih menjadi anggota DPRD. Terpilihnya Didik merupakan bukti dia dicintai warga Bojonegoro. Meski suara yang didapat tidak sebesar suara yang diraih Sukur, lolosnya Didik tentu membanggakan bagi partai, dan juga konstituen yang memilihnya.
Yang membuat keluarga besar Sukur trenyuh, kesuksesan tersebut juga diikuti sang adik lainnya. Yang menarik adik Sukur yang lolos itu seorang perempuan yang sebenarnya secara ekonomi sudah lupayan mapan. Dia adalah Sri Wahyuni, S.Kep. Melihat gelar di belakang namanya, Yuni panggilan akrabnya, memang bukan perempuan sembarangan.
Yuni berprofesi sebagai tenaga peramedis di Rumah Sakit Aisyiyah Bojonegoro. Prengabdiannya lumayan lama. Sebelumnya, Yuni juga sempat menjadi karyawan di RSUD Sosodoro Djatiekoesomo Bojonegoro, namun belum sempat diangkat PNS, Yuni memilih pindah di RS Aisyiyah.
‘’Karena panggilan hati untuk mengabdi, Yuni (Sri Wahyuni, Red) akhirnya harus memilih dan menyudahi pengabdiannya di RS Aisyiyah,’’ kata Sukur kepada INDOSatu.co, Sabtu (9/3).
Padahal, di Rumah Sakit Aisyiyah, Sri Wahyuni tergolong memiliki jabatan yang lumayan bagus. Sayangnya, Sukur enggan menyebut jabatan sang adik tersebut. ‘’Lagi-lagi, semua itu panggilan hati untuk mengabdi kepada warga Jatim, terutama di dapil XII (kabupaten Bojonegoro-Tuban),’’ tukas Sukur.
Yang manarik, Yuni lolos menjadi anggota di DPRD Jatim, yang semua tahu bahwa bertarung untuk tingkat provinsi bukanlah hal yang gampang. Yuni dan keluarga harus bahu-membahu, kerja keras bersama keluarga untuk meraup suara di dua kabupaten, yakni Kabupaten Bojonegoro dan Tuban.
‘’Alhamdulillah, berkat kerja keras yang begitu kuat, Yuni akhirnya lolos menjadi anggota DPRD Jawa Timur dapil XII,’’ kata Sukur.
Dengan perolehan suara caleg 49.043 suara, dan suara partai sebanyak 132.757 suara, tampaknya sudah cukup bagi Yuni untuk meyejajarkan diri dan lolos menjadi anggota DPRD Jawa Timur yang persaingannya begitu sangat ketat tersebut.
Sebagai seorang perempuan, selain tak boleh melupakan kodratnya sebagai perempuan, Yuni harus pandai membagi waktu, antara mengurus keluarga dengan intensitasnya melakukan koordinasi dengan tim sukses maupun relawannya saat pemilu sedang genting-gentingnya.
Sementara itu, Sukur Priyanto juga mengaku bersyukur dan berterima kasih karena telah dipercaya warga Bojonegoro, terutama di dapil II Bojonegoro (Kecamatan Kapas, Balen, Sukosewu, dan Sumberrejo). Bagi Sukur, apa yang dilakukan sebagai anggota DPRD Bojonegoro selama ini diapresiasi warga.
Terbukti, meski berpindah dapil, tak membuat warga Bojonegoro lupa terhadap peran dan jasa Sukur memlakukan advokasi terhadap persoalan warga. Kesuksesan ini adalah bukti dari perjuangan dan ketabahan, meski sebagai manusia biasa, Sukur masih banyak kekurangan.
”Bukan kah tidak ada manusia di dunia ini yang sempurna? Dan alhamdulillah yang saya perjuangkan dan cita-citakan dikabulkan Allah SWT,’’ kata Sukur.
Bagi Sukur, menjaga persahabatan dan pertemanan wajib dan terus dikembangkan. Dia yakin, jika dalam hidup ini dilandasi dengan kebaikan, pasti akan menemukan jalan kebaikan pula. Karena itu, bergaul dengan siapapun, Sukur mengaku terus menjaga perasaan selama berteman dan bersahabat.
‘’Mungkin saat ini kita yang dibutuhkan, namun suatu saat kita pasti membutuhkan teman dan sahabat. Dan terpilihnya kami bersama dua saudara itu karena kami selalu menjaga pertemanan dan persabahatan. Dan pemilu ini adalah salah satu buktinya. Warga percaya kepada kami dan dua saudara kami,’’ pungkas Sukur. (*)