INDOSatu.co – JAKARTA – Serangan pasukan pendudukan Israel (IDF) ke Masjidil Aqsa saat pelaksanaan salat Idul Adha, menuai reaksi dunia, tak terkecuali dari Indonesia. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang dan Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Prof. Sudarnoto Abdul Hakim, merupakan salah satunya. Prof. Sudarnoto mengecam keras serangan Israel di Masjid Al Aqsha tersebut.
Serangan ini dilakukan oleh IDF pada Ahad (16/6/2024) pagi. Serangan dilancarkan kepada para jamaah saat menunaikan shalat Idul Adha di Masjid Al Aqsha.
Menurutnya, kekerasan yang dilakukan melalui IDF itu jelas mengandung motif kebencian terhadap Islam dan umat Islam (Islamofobia).
“Maka tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa serangan Israel itu juga mengandung motif kebencian terhadap Islam dan umat Islam (Islamofobia),” kata Prof. Sudarnoto kepada wartawan, Selasa (18/6).
Prof Sudarnoto menyatakan bahwa, teroris rezim zionis Israel memang sudah sangat keterlaluan. Secara nyata, kata dia, tidak pernah tunduk pada hukum internasional, langkah ICC, dan juga kesepakatan serta resolusi PBB diabaikan.
“Proposal terakhir untuk gencatan senjata permanen juga tidak didengar dan diindahkan oleh Israel, sehingga tidak ada jaminan sama sekali atas keselamatan warga Palestina di Gaza,” ungkapnya.
Merespons serangan di hari raya keislaman itu, dia pun mengatakan tindakan zionis Israel harus segera dihentikan dengan langkah militer untuk melengkapi langkah-langkah politik, diplomasi, boikot, dan tekanan publik.
Dia merekomendasikan, agar negara yang tergabung dalam OKI diharapkan segera bisa melakukan kordinasi membuat Aliansi melawan Israel.
“Hal ini tidak dapat dibiarkan. Gangguan, serangan, dan genosida terus dilakukan dengan jumlah korban yang terus bertambah,” kata dia. (*)