Kecam Serangan IDF di Masjid Al Aqsha, Ketua MUI: Jadi Bukti Israel Islamofobia

  • Bagikan
AGENDA TERSELUBUNG: Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Prof. Sudarnoto Abdul Hakim menyikapi rencana relokasi warga Gaza oleh Presiden Amerika Serikat Donal Trump.

INDOSatu.co – JAKARTA – Serangan pasukan pendudukan Israel (IDF) ke Masjidil Aqsa saat pelaksanaan salat Idul Adha, menuai reaksi dunia, tak terkecuali dari Indonesia. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang dan Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Prof. Sudarnoto Abdul Hakim, merupakan salah satunya. Prof. Sudarnoto mengecam keras serangan Israel di Masjid Al Aqsha tersebut.

Serangan ini dilakukan oleh IDF pada Ahad (16/6/2024) pagi. Serangan dilancarkan kepada para jamaah saat menunaikan shalat Idul Adha di Masjid Al Aqsha.

Baca juga :   Erdogan Temui Abbas, Bakal Terus Dukung Palestina

Menurutnya, kekerasan yang dilakukan melalui IDF itu jelas mengandung motif kebencian terhadap Islam dan umat Islam (Islamofobia).

“Maka tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa serangan Israel itu juga mengandung motif kebencian terhadap Islam dan umat Islam (Islamofobia),” kata Prof. Sudarnoto kepada wartawan, Selasa (18/6).

Prof Sudarnoto menyatakan bahwa, teroris rezim zionis Israel memang sudah sangat keterlaluan. Secara nyata, kata dia, tidak pernah tunduk pada hukum internasional, langkah ICC, dan juga kesepakatan serta resolusi PBB diabaikan.

Baca juga :   Setelah Musyawarah Raja Melayu se-Malaysia, Anwar Ibrahim Resmi Ditunjuk Jadi PM

“Proposal terakhir untuk gencatan senjata permanen juga tidak didengar dan diindahkan oleh Israel, sehingga tidak ada jaminan sama sekali atas keselamatan warga Palestina di Gaza,” ungkapnya.

Merespons serangan di hari raya keislaman itu, dia pun mengatakan tindakan zionis Israel harus segera dihentikan dengan langkah militer untuk melengkapi langkah-langkah politik, diplomasi, boikot, dan tekanan publik.

Baca juga :   Terkait Perjuangan Rakyat Palestina, Gus Yahya: NU Akan Terus Mendampingi

Dia merekomendasikan, agar negara yang tergabung dalam OKI diharapkan segera bisa melakukan kordinasi membuat Aliansi melawan Israel.

“Hal ini tidak dapat dibiarkan. Gangguan, serangan, dan genosida terus dilakukan dengan jumlah korban yang terus bertambah,” kata dia. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *