INDOSatu.co – JAKARTA – Kampanye Akbar Pasangan capres/cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) di Jakarta International Stadium (JIS) dipadati jutaan masyarakat dari berbagai daerah. Bahkan, kapasitas stadion berkapasitas 85 ribu penonton hasil bikinan Anies saat menjadi Gubernur DKI tak mampu lagi menampung seluruh pendukung AMIN.
Menurut Jubir Timnas Amin, KH Maman Imanulhaq, antusiasme yang tinggi dari publik membuktikan bahwa pasangan Amin betul-betul diharapkan untuk bisa membawa ide perubahan yang diusung. Kehendak perubahan dari rakyat tak bisa dibendung.
“Ini bukan hanya sekedar show force atau unjuk kekuatan dukungan terhadap AMIN. Namun juga memberi pesan kepada semua bahwa publik benar-benar menginginkan perubahan menuju negara yang adil dan sejahtera,” kata Kiai Maman kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (10/2).
Kumpul Akbar, imbuh Kiai Maman, juga menjadi ajang pendewasaan demokrasi. Tidak ada peserta yang dibayar maupun diiming-imingi sembako maupun nasi bungkus, namun datang dengan kehendak dan pengorbanan masyarakat sendiri.
“Kumpul akbar AMIN menyadarkan kita bahwa demokrasi itu sejatinya kehendak rakyat. Tidak ada satupun yang bisa mengklaim pemilik negara. Rakyat inginnya sederhana, ingin adil dan sejahtera,” imbuh Kiai Maman.
Kampanye pamungkas yang bertajuk Kumpul Akbar ini, menurut Wakil Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB ini, bahkan menjadi catatan sejarah dengan jumlah massa yang begitu banyak dalam sebuah kegiatan kampanye. Apalagi publik yang hadir ke JIS betul-betul datang atas keinginan pribadi bukan dari pengkondisian apalagi sampai ada bayaran.
Kiai Maman yang juga politisi PKB itu pun mengapresiasi pidato politik yang disampaikan Anies Baswedan dalam kampanye tadi. Dalam pidatonya, Anies memastikan bahwa kepemimpinannya bakal mengayomi semua golongan dan berpihak terhadap masyarakat lemah.
“Sosok Mas Anies dan Gus Muhaimin lah yang memang sedang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia. Itu yang menyebabkan begitu besarnya dukungan yang diberi masyarakat Tanah Air,” ujar Kiai Maman menutup. (*)
