Tunggu Selama Tiga Tahun, Kambing Perah Unggul Jadi Ikon Desa Berdaya Plosowahyu

  • Bagikan
BANGGAKAN KAMBING PERAH: Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi (pakai rompi) melihat dari dekat sentra budidaya kambing perah di Desa Plosowahyu, Lamongan, yang menjadi binaan Pemprov Jawa Timur

INDOSatu.co – LAMONGAN – Menjadi satu diantara lima Desa Berdaya Binaan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur di Kabupaten Lamongan, Desa Plosowahyu mengembangkan potensi desa melalui KM 48.8 Wisata Edukasi Peternakan Kambing Perah Unggul yang di-launching pada Ahad (4/12).

Launching tersebut langsung dilakukan Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi (Pak Yes) bersama Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Provinsi Jawa Timur, dan Dinas PMD Lamongan. Dengan adanya dukungan program yang dilakukan oleh desa, serta sinergitas pemerintah daerah dan Pemprov Jatim, diharapkan dapat menjadi kebangkitan ekonomi di desa.

“Melalu dukungan dorongan program yang dilakukan desa itu sendiri, maupun sinergitas Pemerintah Kabupaten Lamongan dan Pemerintahan Pemprov Jatim. nanti bisa menjadi kebangkitan ekonomi yang ada di desa-desa,” tutur Pak Yes.

Baca juga :   Demi Wujudkan Lamongan Berkeadilan, Lapor Pak Yes Jadi Wadah Penguatan Birokrasi

Di atas tanah 600 m2 hingga 800 m2, saat ini Pemdes Plosowahyu telah mengembangkan ternak kambing perah sebanyak 40 kambing dari 7 jenis kambing perah. Mulai dari jenis kambing sapera, anglo nubian, nubian, british alpine, saanen, jawa randu, etawa senduro, serta etawa kaligesing.

Kepala Desa Plosowahyu, Agus Susanto mengatakan, Pemdes Plosowahyu bersama BUMDes telah me-launching wisata edukasi 48.8 kambing perah unggul, dan merupakan upaya yang tidak mudah. Mereka harus merintis dengan sabar hingga 3 tahun.

Baca juga :   Pengurus Baru Dilantik, Forpimda dan PWI Lamongan Tandatangani Nota Kesepahaman

“Saat akan di-launching ini, kami bersabar menunggu selama 3 tahun. Apalagi ditengah pandemi Covid-19. Tetapi ditahun 2021-2022 melalui sektor ketahanan pangan Desa Plosowahyu, mulai menyisihkan dana desa seratusan juta pertahun mulai membangun pembangunan desa,” katanya.

Adanya KM 48.8 ini diproyeksikan pendapatan dana desa dapat meningkat menjadi 9 juta pertahun. “Selama puluhan tahun pendapatan desa ini hanya ratusan ribu dalam setahun, mulai tahun depan akan diproyeksikan minimal 9 juta pertahun. Jika ekstensi kandang terus dikerjakan sampai 100 persen selesai, maka dapat meningkat sampai dua kali lipat,” imbuhnya.

Diharapkan, di-launchingnnya wisata edukasi KM 48.8 Desa Plosowahyu dapat menjadi icon kambing perah di Kabupaten Lamongan. Dia berharap dapat memperkenalkan dan membentuk branding icon Desa Plosowahyu ke masyarakat umum sebagai sentra kambing.

Baca juga :   Realisasikan Asta Cita, Wabup Nurul Launching 91 Angkutan Gratis untuk Siswa

”Sehingga, jika nanti kalau ada yang mau mencari kambing di Lamongan, ya tujuannya ke sini (Plosowahyu, Red), termasuk untuk kambing kurban pada Idul Adha. Insya Allah, nanti kita akan sediakan kita akan sharing n’ matching untuk kambing korban di sini,” ucapnya.

Selain itu, sebagai bentuk pengembangan wisata edukasi KM 48.8 Kambing Perah Unggul Desa Plosowahyu, kedepan Pemkab Lamongan akan berupaya mengembangkan kawasan pakan serta memfasilitasi chopper untuk memudahkan penyediaan pakan ternak. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *