INDOSatu.co – JAKARTA – Meski kalah menyakitkan 1-0 lawan Guinea, tim U-23 Indonesia dinilai telah berjuang maksimal dalam upaya kualifikasi menuju Olimpiade. Sayangnya, kekalahan itu membuat suporter marah. Mereka meluapkan kekecewaan dengan cara membully pemain Guinea. Sikap Rasis itu menghiasi jagat maya.
PSSI sendiri bergerak cepat agar masalah tersebut tidak sampai menjalar ke wilayah yang lebih luas. Bahkan, PSSI terkesan sudah memagari dengan baik. Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Mahendra Sinulingga mengaku bahwa, para pemain dan tim pelatih Shin Tae-yong telah berbesar hati menerima kekalahan. Karena itu, para suporter mestinnya juga harus mampu menerima kekalahan tersebut.
Para pemain, kata Arya, pulang dengan kepala tegak dan legawa menerima kekalahan. Kareitu, Arya berharap berharap para suporter pun melakukan hal yang sama. Dalam sepakbola, menang dana kalah itu merupakan hal yang biasa.
”Yang terpenting adalah evaluasi kedepannya bagaimana. Jangan sampai bersikap rasis,” ujar Arya Sinulingga kepada wartawan., Jumat (10/5).
Arya pun menyayangkan tindakan ujaran rasis kepada para pemain Guinea. Arya menyampaikan pelaku ujaran rasis bukan merupakan suporter sejati. “Jangan menodai perjuangan tim U-23 Indonesia dengan ujaran rasis kepada para pemain lawan,” ucap Arya.
Namun, Arya mengapresiasi para suporter yang sejak awal hingga akhir perjuangan tetap terus memberikan motivasi kepada para penggawa Garuda Muda. Arya menilai dukungan ini sangat diperlukan dalam membantu mengembalikan semangat para pemain menatap laga-laga penting berikutnya.
“Mimpi anak-anak muda ini masih panjang, tolong jangan dicederai dengan aksi rasis yang sangat merugikan dan memalukan. Kita fokus mendukung timnas ke depan,” kata Arya. (*)