INDOSatu.co – LAMONGAN – Generasi anak bangsa mempunyai andil besar untuk peradaban daerah kedepan. Guna menyiapkan bibit unggul generasi emas tahun 2045, Kabupaten Lamongan menyiapkan pemenuhan kelayakan jiwa dan raga anak. Pemenuhan fisik dilakukan dengan upaya menjamin gizi serta mencegah stunting, pemenuhan jiwa diisi dengan literasi-literasi.
“Dalam rangka menyiapkan generasi emas 2045 di Lamongan, kami tidak hanya membangun fisiknya, namun juga membangun jiwanya dengan literasi. Hal itu untuk meningkatkan kualitas pertumbuhan mereka,” tutur Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat memberikan arahan Workshop Mendongeng dan Membaca Nyaring, pada Selasa (17/5) di Aula Cendikia Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Lamongan.
Menempati angka 70,90 persen dalam indeks kegemaran membaca (IKM), Lamongan akan terus mengupayakan literasi. Karena dengan literasi, manfaat besar akan terasa untuk perubahan pola pikir masyarakat lebih baik lagi.
“Menularkan virus membaca sesuai dengan perintah Tuhan pertama kali yakni “Qalam” yang artinya bacalah. Karena dengan membaca akan dapat dirasakan manfaatnya dan juga untuk bekal generasi kedepan,” ungkap Pak Yes, sapaan akrab Bupati Yuhronur Efendi.
Kegiatan dengan tema “Bersama Literasi Mewujudkan Kejayaan Lamongan yang Berkeadilan” tersebut sama dengan pepatah yang mengatakan bahwa, “buku adalah jendela dunia”. Pak Yes sepakat dengan hal itu, karena mendongeng diyakini bukan sekedar bercerita untuk anak-anak, melainkan cara lain dalam membangun karakter anak sejak dini.
“Mendongeng bukan hanya untuk bercerita, tapi menjaga kedekatan nurani dengan anak, dan yang lebih penting ialah untuk membentuk karakter anak serta membuka cakrawala imajinasi mereka,” terang Pak Yes
Bertepatan dengan Hari Buku Nasional, Lamongan menggunakan kesempatan tersebut untuk memulai gerakan meningkatkan kualitas literasi di Lamongan.
“Mari kita galakkan kembali gerakan literasi di Kabupaten Lamongan, karena dengan gerakan Lamongan Membaca dan Lamongan Menghafal akan membawa manfaat bukan hanya tentang akademis, namun segala hal mencakup pengetahuan. Dan yang pasti, akan mempengaruhi IKM di Lamongan,” ungkap Pak Yes.
Kegiatan yang diikuti oleh 100 peserta yang terdiri dari guru PAUD, TK, SD, dan MI tersebut, salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan pendampingan mendongeng dengan baik, secara penyampaian atau bahasa tubuh, sehingga pesan moral dapat disampaikan dengan baik, menarik dan merangsang anak untuk menyukai membaca atau literasi.
Membaca merupakan kegiatan wajar yang melekat dan berdampingan dengan manusia sejak dini. Kualitas dalam membaca terus digalakkan karena masyarakat masih memiliki minat baca yang rendah. IKM yang dicapai Lamongan juga belum menyeluruh, masih didominasi kalangan akademisi.
“Minat baca di Kabupaten Lamongan masih didominasi oleh kalangan akademisi seperti pelajar, mahasiwa, guru, dan dosen. Sebagai Dinas Kearsiapan dan Perpustakaan Lamongan, kami memiliki tugas serta kewajiban untuk membuka minat baca di Lamongan agar menyeluruh ke dalam lapisan masyarakat, tanpa dominasi,” tutur Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Lamongan, Farah Damayanti.
Farah juga menyampaikan beberapa program rutinitas yang dikemas oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Lamongan dalam meningkatkan literasi sejak dini secara menarik dan gembira, yakni program Cerita Online Lamongan (Celengan), yang mana bisa diakses melalui platform Instagram dan Youtube. Adapun program Celengan Jalan-Jalan roadshow dilakukan di sekolah-sekolah.
Tidak hanya itu. Lamongan juga akan menggelar lomba bertutur yang akan dilaksanakan pada 24 Mei mendatang. Kegiatan tersebut menjadi bagian dari meningkatkan literasi yang ada di Lamongan sejak dini, serta untuk mencari bibit unggul yang dimiliki oleh Lamongan. (*)