INDOSatu.co – JAKARTA – Upaya pendukung Anies Baswedan menggencarkan gerakan untuk memenangkan kotak kosong di Pilkada Jakarta membuat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) panik. Aksi ini sebagai bentuk kecaman kepada parpol karena jagoannya tidak bisa maju kembali memimpin Jakarta.
Juru Bicara PKS Muhammad Kholid mengaku partainya menghargai setiap langkah dan sikap politik dari masyarakat. Namun, ia memahami perasaan warga yang telah berjuang bersama dalam memilih Anies di Pilkada Jakarta 2017.
Karena itu, Kholid mengaku partainya akan siap berkomunikasi dengan para pendukung Anies. Dia juga nantinya siap mendengar dan duduk bersama dengan pendukung Anies.
“Kami terbuka untuk berkomunikasi dan menjalin silaturrahmi dengan siapa pun, apalagi para pendukung Mas Anies yang kami sudah berjuang bersama di pilgub Jakarta sebelumnya atau bahkan saat Pilpres. Kami juga siap berdialog, kami siap duduk bersama,” kata Kholid kepada wartawan, Senin (2/9).
Kholid pun meyakini warga yang mendukung Anies akan rasional untuk mengedepankan kepentingan dan kebaikan Jakarta ke depannya.
“Kami yakin demi kemaslahatan dan kebaikan warga Jakarta kedepan insyAllah semua akan rasional dan mengedepankan kepentingan Jakarta,” pungkasnya.
Sementara itu, Geisz Chalifah, orang dekat Anies Baswedan menanggapi santai pernyataan Jubir PKS Muhammad Kholid itu. Bagi pendukung Anies, Kholid dianggap sudah bukan siapa-siapa lagi.
Melalui Kholid pula, PKS dengan sombongnya menjustifikasi bahwa Anies Baswedan sudah melewati tenggat waktu karena tidak mampu mencari teman koalisi. Padahal, PKS memiliki agenda tersendiri dan ingin bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran.
”Kholid berbohong tentang tanggal yang lewat dan lain-lain,” kata Geisz Chalifah dikutip INDOSatu.co dari akun X, Selasa (3/9).
Jika sekarang Kholid mengaku ingin berkomunikasi dengan pendukung Anies, Geisz Chalifah memastikan tidak akan terlaksana, karena pendukung Anies memang sudah tidak terlibat dalam Pilkada Jakarta. Kalau ada gerakan memenangkan kotak kosong, itu murni keinginan warga Jakarta.
Lebih keras, Gesz Chalifah menilai, pernyataan Kholid tersebut sebagai bentuk kepanikan semata. Karena itu, Geisz secara pribadi menjawab bahwa Kholid tak lebih hanya ingin mencari panggung belaka. Geisz mengaku tidak akan mau diajak dialog oleh PKS.
”Elu itu bangkai!!!! Jangan harap gue mau. Paham luh!!!!,” pungkas Geisz. (*)