INDOSatu.co – LAMONGAN – Layanan pasar murah atau operasi pasar murah (OPM) yang diselenggarakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur di Kabupaten Lamongan, Jumat (17/11) di Alun-Alun Kabupaten Lamongan, berhasil membantu meringankan beban kebutuhan masyarakat.
Sesuai dengan tujuan diadakannya OPM di seluruh wilayah Jawa Timur, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengungkapkan, OPM akan membantu mengendalikan inflasi dan mengatasi kelangkaan bahan pokok di Kabupaten Lamongan.
“Layanan pasar murah sangat membantu masyarakat, terutama ibu-ibu dalam memenuhi kebutuhan pokok yang saat ini sedang naik,” tutur Pak Yes saat membuka OPM.
Diterangkan Kepala UPT Perlindungan Konsumen Bojonegoro Disperindag Provinsi Jawa Timur Mohammad Tauchid, OPM di Jawa Timur akan digelar sampai akhir tahun di seluruh wilayah Jawa Timur. Hal yang mendasari gencarnya OPM, yakni tingginya harga komoditas di Jawa Timur melampaui standar harga nasional.
“Kami menggelar OPM bertujuan untuk menjaga ketersediaan barang dengan harga yang relatif (tidak tinggi/terlalu rendah). Karena saat ini harga komoditas di Jatim melampaui patokan dari Kementerian. Seperti pada komoditas beras menduduki angka 13 ribu lebih,” terang Tauchid.
Selanjutnya, Tauchid menyampaikan adanya lonjakan harga di seluruh wilayah Jawa Timur, termasuk Lamongan dikarenakan adanya kondisi El Nino yang menyerang. Dari fenomena tersebut akan berdampak pada gagal panen.
OPM kali ini menyediakan 2,5 ton beras dengan harga 10.200/kg (pembelian maksimal 2 karung atau 10 kg), 100 kg gula dengab harga 14 ribu/kg, 100 kg telor dengan harga 24 ribu/kg, dan 1.200 liter minyak goreng dengan harga 13 ribu/botol.
Antusias masyarakat dalam berburu bahan pokok dengan harga murah terlihat dari jumlah antrean panjang. Salah satunya adalah Novi, 40, yang sudah antre sejak pukul 07.00 pagi. Warga dari Kecamatan Tikung itu membeli beras dan gula.
“Alhamdulillah sangat senang ada OPM, karena harganya lebih murah daripada di pasar, sehingga meringankan masyarakat,” ungkap Novi. (*)